Empat Tayek Perintis Angkutan Darat Sudah Dibuka di Kobar, Cek Jadwalnya

0

Danum.id, Pangkalan Bun – Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng), Nurhidayah meresmikan empat trayek perintis angkutan darat baru.

Angkutan umum perintis akan melayani jurusan Pangkalan Bun – Pesisir wilayah Barat Kecamatan Kumai.

“Peresmian ini memiliki makna strategis dalam menjembatani pengembangan sektor perhubungan khususnya di bidang keselamatan transportasi darat, sebagai salah satu kinerja lalu lintas dan angkutan darat di Kabupaten Kobar,” kata Nurhidayah, Sabtu (18/1/2020).

Menurut dia, dengan luasan wilayah mencapai 10.759 meter persegi dengan jumlah penduduk 270.000 jiwa dan terdiri dari enam kecamatan, 13 kelurahan, 81 desa yang dilalui oleh jalan kabupaten sepanjang 1.182,505 kilometer, jalan provinsi 124,85 kilometer, serta jalan nasional 160,317 kilometer berada dalam wilayah Provinsi Kalteng, yang secara administratif berada di Kobar.

Untuk itu, transportasi memiliki peran penting dan strategis untuk memantapkan perwujudan kondusifitas daerah, serta mempererat hubungan antar daerah baik dalam kabupaten, dalam provinsi, maupun antar provinsi dalam memberikan pelayanan umum.

“Tersedianya sarana dan prasarana transportasi sangat dibutuhkan dalam pergerakan baik orang maupun barang, serta jasa,” katanya.

Meski tidak sesuai dengan penumpang yang diharapkan, dimana kapasitas kendaraan yang mengangkut khususnya pada trayek yang sudah berjalan, yaitu Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama, Pangkalan Bun – Pelabuhan Ro-Ro, trayek Pangkalan Bun – Pelabuhan Panglima Utar Kumai, seringkali kosong atau tidak ada penumpang namun angkutan perintis Perum Damri tetap membuka trayek baru Pangkalan Bun – Keraya.

“Sudah puluhan tahun pengajuan angkutan umum sudah dilakukan tetapi alhamdulillah akhirnya terlaksana walaupun masih bertahap,” kata dia.

Orang nomor satu di Kobar itu menegaskan bahwa upaya membuka jalur trayek baru ini sebagai upaya pemerintah daerah untuk membantu pelayanan kepada masyarakat pedesaan khususnya angkutan darat dengan biaya yang sangat murah dan terjangkau.

“Angkutan perintis perdesaan juga menjadi alternatif angkutan pesisir, dan diharapkan transportasi bukan hanya satu unit tetapi bisa ditambah,” kata Nurhidayah. (Ant/Fhr/red)