Pemkot Palangka Raya Finalkan Rancangan Akhir RPJPD 2025-2045

0
FGD Bappedalitbang- Tanaga Ahli Pemerintah Kota Palangka Raya bahas RPJPD 2025-2045
FGD Bappedalitbang- Tanaga Ahli Pemerintah Kota Palangka Raya bahas RPJPD 2025-2045

Danum.id, Palangka Raya- Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya melakukan finalisasi terhadap Rancangan Akhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025-2045.

Melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) bersama sejumlah Tenaga Ahli Pemkot Palangka Raya, pertemuan Focus Group Discussion (FGD) digelar untuk penajaman muatan rancangan tersebut, Kamis (18/4/2024).

Kepala Bapppedalitbang, Fauzi Rahman mengatakan dokumen perencanaan jangka 20 tahunan itu dimatangkan sebelum akhirnya dibawa ke Gedung DPRD Palangka Raya untuk dibahas bersama.

“FGD ini dalam rangka menyepakati visi, misi, dan sasaran pokok pembangunan daerah dalam rancangan akhir RPJPD, yang sebelumnya didahului pelaksanaan Musrenbang untuk serap aspirasi elemen masyarakat,” jelas Fauzi, di ruang Rapat “Rahan Pumpung Kapakat” tempat dihelat FGD.

Hadir dalam FGD tersebut Tenaga Ahli (TA) Pemkot Palangka Raya antara lain Prof. Sulmin Gumiri, Bhayu Rhama, P.hD, Fengky Adji, P.hD, Dr. Alexandra H, Mukhlas Roziqin, M.A.P. Masing-masing TA  penajaman pada ekspertasi yang digelutinya.

Sulmin Gumiri lebih menekankan pada visi pembangunan yang ingin dicapai, yakni pemanfaatan sumber daya alam yang sebenarnya menjadi maskot Kota Palangka Raya yaitu potensi danau oxbow (oxbow lake) yang berjumlah tidak kurang dari 104 danau. “Sehingga mottonya lebih kearah ini, sebagai kota seribu danau misalnya,” ujar dia.

Bhayu Rama menekankan pada pilihan visi Kota Cantik ini ke depan adalah local widom dan kebudayaan Dayak yang harus dijadikan nilai lebih dan dipasarkan sebagai keunggulan kompetitif dibandingkan daerah lain, sekaligus untuk destinasi wisata budaya, destinasi ekowisata, dan jasa dan perdagangan.

Mukhlas Roziqin yang membidangi infrastruktur, menekankan beberapa hal antara lain infrastruktur wisata, infrastruktur UMKM dan Pedagangan, infrastruktur telekomunikasi penunjang smart city, dan infastruktur teknologi persampahan berikut edukasi sadar sampah sejak dari rumah menuju zero TPA.

Alexandra Hukom menambahkan dari sisi ekonomi, pentingnya Kota Palangka Raya melakukan penguatan ekonomi tidak hanya penaikan pendapatan perkapita tetapi juga pemerataan. Ia juga menyoroti tata kota yang juga perlu pembenahan agar lebih tertata.

Sementara Fengky Adji menekankan pentingnya penyadaran masyarakat kota ini kenal alamnya tinggal yaitu lingkungan gambut, serta sadar mitigasi bencana, khususnya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Ia berharap sejak dini dikenalkan pengetahuan tentang karakteristik alam tempat tinggal.

“Di Jepang dikenalkan lebih dini pengetahuan tentang gempa misalnya, karena sering terjadi sehinga rakyatnya sudah paham apa yang harus dilakukan, dan konstruksi apa yang dipilih. Disini, sebaiknya dikenalkan karakteristik gambut, ancaman karhutla, melalui pendekatan kurikulum. Untuk visi ke depan, saya usul disebut Kota Danau tentu dengan akronimnya,” beber Fengky. (red)