Danum.id, Palangka Raya – Selama dua hari, pimpinan dan dosen Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Kalimantan (ITSNUKA) melakukan kunjungan industri ke perusahaan kelapa sawit PT Mustika Sembuluh. Anak perusahaan Wilmar Group ini berlokasi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Kunjungan yang berlangsung intensif mulai 9 hingga 10 Mei 2025 ini dirancang tidak hanya untuk memperkaya pemahaman para akademisi mengenai praktik industri sawit terkini, tetapi juga untuk secara proaktif menjajaki berbagai potensi kerjasama dan sinergi saling menguntungkan bidang riset.
“Fokus utama kegiatan dua hari tersebut adalah observasi dan interaksi langsung dengan manajemen operasional industri. Rangkaian agenda diatur padat, mulai sesi presentasi korporat yang komprehensif dari hulu hingga hilir secara inclass, dilanjutkan outclass yaitu diskusi interaktif disela tour ke tiga fasilitas vital milik perusahaan,” terang Wakil Rektor III ITSNUKA, Dr. M. Mukhlas Roziqin, S.Si, M.A.P., C.Med, di Palangka Raya, Senin (12/5/2025).
Perusahaan ini merupakan salah satu pilar operasional Wilmar Group di sektor perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. Para dosen dari berbagai disiplin ilmu di ITSNUKA disuguhkan paparan detail mengenai profil Wilmar Group dan PT. Mustika Sembuluh, termasuk visi, misi, dan kontribusinya dalam industri kelapa sawit nasional.
Lebih lanjut, mereka mempelajari alur proses bisnis terintegrasi dari hulu (perkebunan) hingga hilir (pengolahan), mencakup aspek pembibitan, penanaman, pemeliharaan, panen, hingga pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) menjadi produk turunan.

Penekanan khusus diberikan pada implementasi teknologi dalam setiap tahapan operasional, strategi manajemen sumber daya manusia yang efektif, serta komitmen dan praktik nyata perusahaan terhadap prinsip-prinsip keberlanjutan (sustainability) yang diakui secara global.
Roziqin menjelaskan, kunjungan ini dilandasi oleh beberapa tujuan fundamental. Pertama, untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman praktis para dosen mengenai aplikasi konkret ilmu pengetahuan dan teknologi dalam skala industri kelapa sawit modern. Kedua, menjembatani potensi kesenjangan antara kerangka teori yang diajarkan di kampus dengan dinamika praktik riil di lapangan.
“Ketiga, secara aktif mengidentifikasi area-area kolaborasi potensial, mulai dari proyek penelitian bersama yang relevan dengan tantangan industri, program pengabdian kepada masyarakat berbasis kebutuhan lokal, penempatan mahasiswa untuk program magang, hingga fasilitasi rekrutmen bagi lulusan ITSNUKA,” beber dia.
Sebagai tujuan keempat, sambungnya, adalah guna mendapat masukan dan inspirasi berharga untuk penyempurnaan dan pembaruan kurikulum di semua program studi agar semakin selaras dengan tuntutan dan kebutuhan industri kelapa sawit
Rafizuddin Jailani, General Manager Wilmar Group PT. Mustika Sembuluh, menyambut positif inisiatif dari ITSNUKA. Ia juga berharap kehadiran para dosen ITSNUKA memberikan perspektif akademis yang berharga bagi perusahaan.

“Kami di Wilmar Group sangat terbuka untuk bersinergi dengan institusi pendidikan. Karena itu kami antusias atas kedatangan akademisi, pasti ada masukan yang konstruktif. Sudah menjadi komitmen kami untuk mendukung upaya pengembangan SDM yang unggul, kompeten dan berdaya saing di sektor ini. Yang ingin kuliah kami terus dukung,” tandasnya.
Rafizuddin berharap kunjungan ini menjadi awal dari kemitraan berkelanjutan yang dapat memberikan dampak positif bagi kedua institusi, menjadi fondasi terbangunnya kemitraan yang produktif antara ITSNUKA dan Wilmar Group PT. Mustika Sembuluh, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan tinggi serta akselerasi kemajuan industri nasional, khususnya di sektor kelapa sawit. (Red)