danum.id, Palangka Raya – Menangani korban banjir atau air bah luapan sungai tidak cukup saat terjadinya genangan yang dalam di kawasan tersebut. Bantuan pasca banjir juga tidak kalah penting. Hal ini yang menjadi sasaran Harati Tujuh November (H7N) Kalimantan Tengah (Kalteng).
H7N adalah sebuah yayasan yang bergerak bidang sosial budaya, pendidikan, dan kemanusiaan. Pekan lalu, Yayasan H7N ini bergerak memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Kalampangan dan Bereng Bengkel, utamanya yang terdampak langsung luapan air sungai Kahayan yang merendam lahan usaha.
“Banyak lahan mereka terendam beberapa hari saat banjir, sehingga tidak bisa dipanen. Tentu ini mengganggu tumpuan ekonomi mereka. Karenanya, pada Sabtu kemarin (9/10/2021) kami memberi bantuan bahan pokok,” ungkap Sari Marlina, Ketua Yayasan H7N.
Sari bersama empat pengurus Yayasan lainnya, bertolak menuju Kelurahan Bereng Bengkel, Kota Palagka Raya. Mereka pun melihat langsung jalan yang biasanya bisa dilalui kendaraan bermotor, kini nasibnya terputus. yang ada hanya genangan. Alhasil, siapapun yang akan lewat harus menggunakan perahu agar sampai ke Kantor Kelurahan yang berkonstruksi kayu itu.
Sore harinya, sepulang dari Kelurahan ini, rombongan menuju Kelurahan Kalampangan. Di sini, juga ada lahan usaha warga baik pekarangan maupun lahan pertanan yang terendam luapan air sungai dan menyebabkan gagal panen.

Lurah Kalampangan, Yunita Martina mengatakan jumlah warga terdampak banjir itu mencapai 352 Kepala Keluarga (KK). Warganya yang mayoritas petani itu, memang benar-benar tidak bisa menikmati panen. Saat berlangsungnya banjir, ketinggian air mencapai dada orang dewasa, yang hal tersebut berlangsung beberapa hari.
“Bersyukur, ada beberapa bantuan dari sejumlah pihak masuk ke kami, termasuk dari Yayasan H7N ini, sehingga kalau digabung-gabung, bisa mengkover jumlah KK yang terdampak langsung tersebut. Kami ucapkan terimakasih,” ucap Yunita.
Tidak hanya di dua kelurahan ini bantuan kepedulian dari Yayasan H7N disampaikan. Sementara yang lain menyalurkan di dua kelurahan, personil Yayasan lainnya berbagi ke tempat atau sasaran lainnya, antara lain ke beberapa penjaga rumah ibadah yang dinilai membutuhkan uluran tangan, dan para pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Sebenarnya jumlah pesonil kami di H7N ini sebanyak tujuh orang, kami berbagi tugas dalam hal penyaluran bantuan ini. Semoga kegiatan berbagi ini menjadi berkah dan membawa manfaat untuk sesama,” ungkap Joko Santoso, didampingi M. Roziqin, yang keduanya ini merupakan sosok Pendiri Yayasan. (red)