Danum.id, Palangka Raya – Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Karnaval Budaya 2019. Even ini masih satu rangkaian dari Festival Budaya Isen Mulang (FBIM). Sekretariat DPRD Kalteng turut ambil bagian kepesertaan karnaval budaya yang helat di Palangka Raya, Selasa (18/06/2019) sore tadi.
Even tahunan yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng ini pun berlangsung meriah. Di Era Gubernur Sugianto, tempat pelaksanaan FBIM digilir di beberapa kabupaten yang dinilai siap. Tahun lalu misalnya, FBIM dihelat di Kuala Kapuas, Kabupaten Kapuas pada awal Mei 2018.
Karnaval Budaya dalam rangka memeriahkan HUT ke-61 Kaleng ini dilepas Gubernur Sugianto Sabran didampingi Wakil Gubernur Habib Ismail Bin Yahya. Malam sebelumnya, didahului dengan acara pembukaan FBIM yang cukup memukau di arena pameran Temanggung Tilung.
Dipusatkan di pusat kota Palangka Raya, ribuan masyarakat meringsek di area Bundaran besar yang menjadi titik awal pelepasan peserta festival. Tidak akan pernah rugi, sebab 14 pemerintah daerah, dinas atau badanpemerintah, ditambah puluhan kelompok atau paguyuban menampilkan atraksi budaya terbaik masing-masing.
Mulai dari pakaian adat, tari-tarian, dipadu kendaraan hias dan aksesoris unik dari tiap daerah tersaji sangat memukau dalam aksi karnaval tersebut. Irama musik khas daerah mengiringi langkah mereka, menambah lengkap suasana etnik khas Kalimantan.
Mereka selanjutnya melangkahkan kaki menuju rute yang ditentukan dengan titik start bundaran besar menuju garis finish yakni di wisata kuliner di Jalan Yos Sudarso.
“Setiap tahun digelar, kami turut ambil bagian dalam upaya menyemarakkan pelestarian budaya khas Kalimantan khususnya Kalteng ini. Ini merupakan even yang baik dan patut dilestarikan untuk menasionalkan budaya Dayak yang mengusung kerukunan dalam keberagaman,” tutur Sekretaris Dewan,Tantan.
Kegiatan FBIM terus berlanjut di hari kedua dan seterusnya selama sepekan, dengan berbagai cabang lomba yang sudah terjadwal, antara lain Jukung Tradisional (Dayung), Maneweng, Manetek, Manyila Kayu, Mangenta, Balogo, Manyipet, Ukir Patung dan Ukir Talawang, lomba Tari Daerah Pedalaman, dan sebagainya. (Mrz/red)