Danum.id, Sampit – Sampit masuk 19 daerah beresiko penyebaran virus corona, petugas pelabuhan perketat pemeriksaan Anak Buah Kapal (ABK).
Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah (Kalteng), Riskon Fabiansyah mendukung perketatan pemeriksaan terhadap ABK terutama yang datang dari luar negeri untuk mencegah masuknya virus corona ke daerah setempat.
“Sampit dinyatakan termasuk dalam 19 daerah yang rawan masuknya virus corona. Ini harus disikapi serius oleh semua pemangku kepentingan. Jangan sampai virus mematikan itu masuk dan berjangkit di daerah kita ini,” kata Riskon, Minggu (26/1/2020).
Politisi muda Partai Golkar ini mengapresiasi langkah Kantor Kesehatan Pelabuhan Klas III Sampit yang meningkatkan kewaspadaan dengan memperketat pemeriksaan penumpang pesawat yang di Bandara Haji Asan Sampit dan ABK yang masuk ke Sampit.
Peningkatan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan terhadap ABK kapal asing, khususnya kapal dari China dinilai tidak berlebihan. Justru itu yang harus dilakukan karena saat ini virus corona merebak di China sehingga rawan menyebar ke negara lain, termasuk Indonesia.
Pria akrab disapa Eko mewanti-wanti agar pengawasan tidak boleh lengah karena virus ini sangat rawan merebak. Kemungkinan terjadinya penularan semisal berjangkit dari ABK yang tertular virus corona, harus dicegah.
“Sudah seharusnya pemerintah daerah melalui dinas teknisnya melakukan upaya preventif. Jika ditemukan suspect virus corona, penanganannya harus dilakukan dengan cepat dan benar dengan dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya yang sudah memiliki fasilitas menangani penyakit ini,” ujar Riskon.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit Agus Yordani mengatakan, penularan virus corona rawan terjadi di Sampit ada kapal langsung dari China yang masuk ke Sampit untuk mengangkut hasil tambang.
Dia menyebutkan, sepanjang 2019 lalu terdata ada sebanyak 23 kapal dari China yang masuk ke Kotim dengan jumlah 483 anak buah kapal. Sedangkan 2020 ini sudah ada 4 kapal dari China dengan 63 anak buah kapal. Hasil pemeriksaan, belum ditemukan orang yang terinfeksi virus corona.
“Kalau ada yang terindikasi, maka akan langsung dievakuasi ke RSUD dr Murjani Sampit. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit. Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk langkah pencegahan ini,” demikian Agus. (Ant/Fhr/red)