
Danum.id, Palangka Raya – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Tengah (Kalteng) meminta tiap kepengurusan Majelis Wakil Cabang (MWC) NU yang berada di tingkat kecamatan, bisa aktif.
Hal ini perlu ditekankan, guna menunjang kegiatan diatasnya yaitu Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) yang berada di setiap kabupaten/kota.
“Pengurus MWC agar aktif. Kalau ada SK kepengurusan yang sudah mati atau kedaluwarsa masa baktinya agar segera diganti dan diajukan SK-nya ke PCNU. Tingkat PCNU ini lah yang nanti akan meng-SK-kan,” terang Ketua PWNU Kalteng, Wahyudi F Dirun, Minggu (27/1/2019).
Penekanan ini disampaikan Wahyudi saat akan membuka kegiatan Silaturahmi PC Nahdlatul Ulama Kota Palangka Raya beserta Banom dan Lajnah’ di Asrama Haji Al-Mabrur Palangka Raya tersebut. Pertemuan konsolidasi ini mengusung tema ‘Merangkai Kebersamaan dalam Kesepahaman Gerak’.
Wahyudi yang juga anggota Tim Percepatan Pembangunan Kalteng Berkah itu mengatakan, ketika MWC tidak aktif, baik secara harokah (gerakan) maupun legalitas (SK), maka akan menurunkan strategi organisasi dalam kesinambungan misi NU. Padahal, MWC termasuk pengurus ranting merupakan ujung tombak kegiatan NU baik bersifat sosial maupun keagamaan.
Wahyudi mencontohkan apa yang terjadi baru-baru ini. Yaitu di Kabupaten Murung Raya (Mura). Dimana PCNU disana akan menggelar Konferensi Cabang NU, namun terganjal SK MWC yang sudah tidak aktif lagi. Alhasil, berbuah kebijakan penundaan.
“Tetapi, saya minta MWC yang tidak aktif itu bukan berarti tidak ikut Konfercab atau dibekukan. Kita harus asah asih sesama warga NU. Boleh saja tapi harus ditoleransi. Seperti di PCNU Mura, sehingga kami putuskan diundur satu bulan konfercabnya,” cerita Wahyudi.
Di tempat yang sama, Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Palangka Raya, Achyar Djantarmin menandaskan pentingnya konsolidasi. Ia tidak menampik pada 2019 ini semua MWC di Kota Palangka Raya habis masa bakti. Sehingga ia bertekad membentuk kembali lima MWC NU yang ada.
Achyar juga menandaskan, dalam kepengurusan PCNU yang dipimpinnya sekarang, akan segera berahir di 2019 ini juga. Ia mempersilakan jika ada kader-kader yang maju menggantikan posisinya membesarkan NU ke depan. (red)