NU: Muslim Kalteng Jangan Terpancing Gerakan Makar Berlabel ‘People Power’

0
Ketua PWNU Kalteng, Wahyudi F Dirun

Danum.id, Palangka Raya – Masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng) diingatkan agar tidak terpancing atau ikut-ikutan dengan ajakan gerakan makar kepada negara berlabel ‘People Power’ atau pengerahan massa untuk meluruk pemerintah.

Padahal, gerakan tersebut adalah imbas tidak menerima kekalahan pemilu secara konstitusional. Idealnya, sikap tidak terima atas hasil pemilu adalah lewat mekanisme yang sudah diatur dalam perundangan, bukan dengan turun ke jalan menentang hasil yang ada.

“Warga Kalteng terutama yang muslim supaya tidak terpancing gerakan pengumpulan massa menjelang rapat pleno KPU di 22 Mei 2019 nanti, apalagi dengan isu People Power segala macam,” kata Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (NU) Kalteng, Wahyudi F Dirun usai menggelar buka puasa, di gedung PWNU Jalan G Obos Palangka Raya, Rabu (15/5/2019).

“Mekanisme keberatan kan sudah diatur. Di luar itu, maka tindakan inkonstitusional. Mari kita jangan ikut-ikutan hal demikian. Mari ikut menciptakan iklim berbangsa yang sejuk dan damai,” imbaunya.

Buka puasa bersama PWNU merupakan agenda rutin setiap Ramadhan. Tujuannya, menjalin silaturahim antara Badan Otonom dan lajnah atau lembaga di bawah payung NU. Antara lain Gerakan Pemuda Ansor, Muslimat NU, Fatayat NU, PMII, LP Maarif NU, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU, Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU),Barisan Ansor Serbaguna (Banser), dan Pagar Nusa.

Selain kalangan pengurus NU, juga dalam rangka menjalin ukhuwah islamiyah dengan ormas islam lainnya di tingkat Kalteng, serta membangun komunikasi yang baik dengan unsur pemerintahan daerah yang juga hadirdalam kesempatan sore tersebut.

Kembali kepada Wahyudi, menurutnya isu People Power merupakan suatu gerakan inkonstitusional karena tidak diatur dalam peraturan menapun terkait Pilpres diselesaikan dengan aksi jalanan. Untuk itu dirinya kembali menghimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama kembali ke konstitusi Negara dan bersatu padu sebagai warga Negara Indonesia.

“Sebaiknya kita mempersiapkan apa yang disebut Indonesia Baru dengan isu perpindahan Ibukota. Jadi marilah usung Kalteng Berkah untuk menyambut Indonesia Berkah. Karena itu saya imbau warga nahdliyin merapatkan barisan dalam konteks mendukung Indonesia baru ini,” tandasnya. (Mrz/red)