Danum.id, Muara Teweh – Sejumlah mahasiswa asal Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara (Barut) yang kuliah di Cina lebih memilih pulang ke Tanah Air, karena khawatir terpapar virus corona.
Mereka pulang ke Tanah Air karena takut terjadi penularan virus corona yang semakin meluas di negara Cina.
“Awalnya tidak niat pulang ke Indonesia, cuma karena meluasnya virus ini, saya disuruh orang tua pada balik. Jadi hanya tersisa sedikit orang Indonesia di kampus kami,” kata Reza Algifari, Kamis (30/1/2020).
Menurut dia, dirinya kuliah ke ‘Negeri Tirai Bambu’ itu bersama tiga orang rekannya lainnya yang merupakan alumni SMAN 1 Muara Teweh, mereka berempat mendapat beasiswa yang kini memasuki semester dua di Zheajiang University Of Technology di kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang.
Reza bersama Alifian Alfirazi dan Eurisca Andita Putri masing-masing di jurusan International Economy and Trade (Chinese Business), sedangkan Akhmad Fauzan jurusan Software Engineering.
“Saya, Alifian dan Eurisa sudah pulang ke Indonesia, sedangkan Fauzan belum pulang masih berada di Hangzhou,” katanya.
Dia mengakui, meski kota tempat tinggalnya di Hangzhou cukup jauh dari Wuhan, Provinsi Hubei sekitar 758 kilometer, namun hingga hari ini sesuai data resmi dari pemerintah setempat warga yang kena virus corona sudah mencapai ratusan orang.
Saat ia masih di Hangzhou, sebelum pulang ke Indonesia dua hari yang lalu, semua jalan sepi, banyak toko-toko tutup dan sempat mengalami kesulitan mendapatkan makanan, karena bahan-bahan menipis.
“Awalnya toko itu tutup karena libur imlek, warga setempat pulang kampung untuk merayakan tahun baru China, tapi tiba-tiba ada kabar virus itu, sehinga mereka belum berani kembali,” kata dia.
Dia menjelaskan, ketika virus corona mulai meluas, dia dan teman-teman mengalami pengecekan saat keluar masuk kampus, dan taksi tidak boleh masuk kampus, apalagi bagi mereka yang datang dari Wuhan tidak boleh masuk kota Hangzhou.
“Ketika mau pulang kami di periksa kesehatan di Bandara Hangzhou sebelum transit di Hongkong menuju Jakarta, saat tiba di Bandara Soekarno Hatta tidak diperiksa, namun hanya mengisi kerta kuning yang dibawa dari China,” ucapnya.
Terkait rencana kembali ke Tiongkok, dia mengaku masih belum tahu kapan, meski libur kuliah akan berakhir 17 Februari nanti, namun ada isu diperpanjang sampai Maret, mengingat kondisi virus tersebut.
Mahasiswa asal Barito Utara ini selain mereka berempat juga ada dua orang lagi yakni Adi Wijaya kuliah di Provinsi Hubei dan Evi di kota Chengdu, keduanya kuliah di fakultas kedokteran.
Sementara Akhmad Fauzan yang kini masih berada di Kota Hangzhou mengakui dirinya dalam kondisi sehat dan selamat. (Ant/Fhr/red)