DAD Kalteng: Tidak Ada Rumusnya Ibukota Pindah di Kaltim

0

Danum.id, Palangka Raya – Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya menyatakan pemindahan Ibukota akan ke Pulau Kalimantan. Namun Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengungkapkan seakan tanah mereka yang ditunjuk menjadi lokasi pemidahan.

Hal ini mendapat respons publik secara luas, terutama di Kalimantan Tengah (Kalteng). Sebab Kalteng juga digadang-gadang menjadi calon potensial lokasi pemindahan Ibukota menggantikan Jakarta, yang sangat kuat secara unsur kesejarahan.

Seperti diungkapkan Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng, Agustiar Sabran. Menurutnya, tidak ada rumusnya Ibukota pindah ke Kaltim apalagi jika yang dimaksud adalah merunut ke lokasi Bukit Soeharto.

Pernyataan ini disampaikan Agustiar saat memberi sambutan dalam rangka peringatan HUT ke-12 DAD Kalteng yang berlangsung di Aula Betang Hapakat Palangka Raya jalan RTA Milono, Jumat malam (16/8/2019).

“Tidak ada rumusnya itu Kaltim jadi lokasi pemindahan. Sebab kita punya yang namanya Soekarno, yang sudah menginjakkan kaki disini sejak 62 tahun yang lalu dan menyatakan bahwa Palangka Raya adalah untuk Ibukota Indonesia, lalu kemudian merancang sendiri tata kotanya,” ungkap dia.

Agustiar yang terpilih menjadi Anggota DPR RI 2019-2024 ini mengaku masih berkeyakinan Kalteng yang akan dipilih dan ditunjuk Jokowi sebagai lokasi ibu kota baru pemerintahan RI. Dimana Kalteng sudah menyiapkan kawasan segitiga emas seluas 300 ribu hektare untuk pemindahan, yang hal itu pula sudah ditinjau sendiri oleh Jokowi.

“Saya yakin 99 persen, ibukota akan dipindah ke Kalteng. Kita hanya tinggal tunggu takdir saja, kapan itu diumumkan. Sebagai rakyat Kalteng, mari kita bersiap menyambutnya,” tandas Agustiar.

Optimisme politisi PDI Perjuangan ini, karena Kalteng banyak memiliki kelebihan dibanding dua provinsi lainnya di Pulau Kalimantan yang dilirik pemerintah pusat yaitu Kaltim, dan Kalimantan Selatan (Kalsel).

Kelebihanitu antara lain, Kalteng berada diposisi paling tengah-tengah sehingga paling strategis dan potensial untuk dijadikan lokasi paling aman sebagai ibukota pemerintahan.

Tak hanya itu saja, masyarakat Dayak di Kalteng, juga menjunjung tinggi belum bahadat, berdiri sama tinggi duduk sama rendah, sehingga masyarakat asli Bumi Tambun Bungai, akan siap menyambut dan menerima jika Kalteng dipilih sebagai ibukota pemerintahan yang baru.

“Pastilah Presiden Jokowi tidak akan melupakan sejarah atau Jasmerah, dan yakin akan merealisasikan wacana dan mimpi Sukarno itu ,” tutupnya (Mrz/red)