Danum.id, Palangka Raya – Dalam rangka serap aspirasi dari masyarakat, Anggota DPRD Kalteng (Kalimantan Tengah) daerah pemilihan (dapil) II yang meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan melakukan reses.
Saat di Kecamatan Danau Seluluk dan KecamatanHanau, Kabupaten Seruyan, tim reses menerima sejumlah keluhan dan aspirasi dari masyarakat berkaitan langsung dengan proyek APBD provinsi. Antara lain terkait bantuan sapi dan masalah guru.
“Di Kecamatan Hanau ada kelompok peternak sapi mengeluh bantuan sapi yang dijanjikan tak kunjung disalurkan Pemprov. Padahal mereka sudah membuat kandang dan menunggu selama tiga tahun,” kata perwakilanTim Reses Dapil II, Sudarsono saat dihubungi dari Palangka Raya, Senin (9/12/2019).
Selain masalah bantuan sapi tersebut, para wakil rakyat itu juga menerima keluhan bahwa hanya ada satu orang guru dari Aparatur Sipil Negara (ASN) mengajar di SMA Negeri di Kecamatan Danau Seluluk. Selebihnya honorer atau tenaga kontrak.
Sudarsono yang menjabat Sekretaris Komisi II DPRD Kalteng itu mengemukakan, masyarakat juga meminta pemprov segera memperbaiki jalan Kalimantan yang ada di sekitar Jembatan Asam Baru. Sebab sekarang ini kondisinya sedang rusak dan berbahaya bagi pengendara.
“Ada juga usulan dibangun Bundaran di depan Rumah Sakit Hanau, agar menjadi ikon bagi Kabupaten Seruyan, dan membuat lampu penerangan sepanjang jalan negara dari RS Hanau menuju desa Derangga,” terang dia.
Sejumlah aspirasi, keluhan dan usulan tersebut, rencananya akan dirangkum dari berbagai kecamatan yang ada di sekitar Kabupaten Seruyan dan Kotawaringin Timur, untuk disampaikan kepada Pemprov Kalteng.
“Kalau memungkinkan semua aspirasi, keluhan dan usulan masyarakat tersebut dapat direalisasikan oleh pemprov. Kami selaku wakil rakyat pun akan berupaya memperjuangkannya,” tandas Anggota DPRD Kalteng dari Fraksi Golkar itu.
Tim reses dapil II DPRD Kalteng mulai berkunjung dan melihat serta bertemu langsung dengan masyarakat dari tanggal 8 h ingga15 Desember 2019. Dalam reses itu, DPRD Kalteng juga akan melihat kondisi wilayah yang nantinya ada program pemprov pada 2020. (Ant/Fhr/red)
















