Danum.id, Palangka Raya – Tiga even kalender Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) diadopsi dan masuk kalender pariwisata tingkat nasional pada 2020. dengan masuk pada kalender Nasional Pariwisata 2020, maka kementerian akan membantu beberapa hal kepada Kalteng.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng, Guntur Talajan mengatakan tiga agenda pariwisata tersebut adalah Festival Budaya Isen Mulang (FBIM), Festival Babukung di Kabupaten Lamandau dan Festival Tanjung Puting di Kabupaten Kotawaringin Barat.
“Kita bersyukur, karena Kalteng diakomodir tiga even, sementara provinsi lain tetangga kita di Kalimantan hanya maksimal dua. Ada beberapa hal yang akan dibantu kementerian atau menjadi tanggungjawab pusat, antara lain 50% kegiatan promosi baik dalam dan luar negeri, fasilitas publikasi saat kegiatan dan lainnya,” terang Guntur, saat beri keterangan pers di Palangka Raya, Jumat (18/10/2019).
Guntur mengatakan, pada akhir 2019 juga sudah ada dua agenda pariwisata Kalteng yang telah masuk dalam National Calender of Event (CoE) yang disusun Kementerian Pariwisata. Tahun depan acara budaya dan pariwisata yang bertambah atau masuk agenda nasional adalah Festival Tanjung Puting.
Promosi wisata terus digencarkan pihaknya. Tujuannya tidak lain meningkatkan popularitas destinasi wisata Kalteng yang pada akhirnya berimbas pada peningkatan kunjungan wisata. Prestasi dalam menyuguhkan atraksi budaya dan kesenian adat juga banyak ditorehkan Kalteng. Salah satunya festival tari yang menyabet juara.

“Alhasil, pada 2019 ini Kalteng mendapat kehormatan di tingkat nasional untuk mempersembahkan tarian adat Hyang Dadas Kalteng dalam meriahkan HUT ke-74 RI di Istana Merdeka,” bebernya sumringah.
Kemudian juga mendapat Penghargaan Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) 2019 dengan dua kategori destinasi wisata unggulan, yakni Desa Wisata Kereng Bangkirai dan Sungai Koran Sebangau.
Dia pun berharap berbagai pihak baik pemerintah daerah, pihak swasta, maupun masyarakat secara umum dapat menyukseskan dan memajukan sektor pariwisata di Kalteng.
Contoh riilnya adalah dengan selalu menjaga keamanan, kenyamanan dan keramahan serta turut mempromosikan berbagai objek wisata yang ada minimal menggunakan akun media sosial yang dimiliki.
Dengan cara komperehensif dan dukungan masyarakat secara massif, ia pun optimistis jumlah kunjungan wisatawan baik lokal, domestik, bahkan mancanegara di wilayah provinsi berjuluk ‘Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila’ ini akan terus meningkat.
Berdasarkan data Disbudpar Kalteng, jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara pada 2015 sekitar 373.610 orang, meningkat dua kali lipat di tahun 2016 menjadi 844.626 orang. Kemudian pada 2017 sebanyak 866.074 orang, tahun 2018 sebanyak 990.999, dan hingga akhir Agustus 2019, jumlah wisatawan berkunjung ke Kalteng tercatat mencapai 766.631 orang. (Mrz/red)