Pengurangan Penduduk Miskin Perkotaan Sedikit Sekali

0

Danum.id, Palangka Raya – Pengurangan jumlah penduduk miskin di perkotaan sedikit sekali. Pemerintah harus memutar otak lebih keras untuk mengurai masalah ini. Sebab kondisinya jauh tertinggal jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin perdesaan yang berkurang.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat, selama periode September 2017-September 2018 penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang 210 orang. Sementara itu daerah perdesaan berkurang 1.228 orang.

Rinciannya, penduduk miskin daerah perkotaan berkurang dari semula 48.337 orang pada September 2017 menjadi 48.127 orang di September 2018. Kemudian penduduk miskin perdesaan berkurang dari 89.547 orang menjadi 88.319 orang pada periode yang sama.

“Selama periode tersebut, secara persentase, maka penduduk miskin di daerah perkotaan turun dari 5,01 persen turun menjadi 4,56 persen,” terang Kepala BPS Kalteng, Yomin Tofri, di ruang Vicon BPS Kalteng, Selasa (15/1/2018).

Sedangkan penduduk miskin perdesaan, yang secara jumlah mengalami penurunan cukup besar tadi, justru secara persentase mengalami kenaikan. Yaitu dari 5,41 persen pada September 2017 menjadi 5,45 persen pada September 2018.

Secara kualitatif, bisa saja penurunan angka kemiskinan ini relatif lebih bagus. Sebab Yomin membeberkan, angka Garis Kemiskinan (GK) sebagai patokan apakah penduduk masuk kategori miskin atau tidak, malah justru naik pada tahun ini.

Pada September 2018 GK ditetapkan sebesar RpĀ 427.494, naik bila dibandingkan dengan angka GK pada September 2017 yang hanya sebesar Rp 406.836.

Yomin menyebut, faktor yang mempengaruhi angka garis kemiskinan di perkotaan maupun di perdesaan, yang bersumber dari komoditas makanan diantaranya beras, rokok kretek filter, daging ayam ras, dan gula pasir. Sedangkan komoditi bukan makanan adalah biaya perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan air. (Mrz/red)