
Danum.id, Palangka Raya – Melegalkan sebuah ikatan perkawinan, kerap kali menghadapi masalah dalam pelaksanaannya. Hal tersebut juga bisa masuk dalam masalah administrasi kependudukan, yang pada dasarnya merupakan hak sekaligus kewajiban warga negara.
Potret ini, ditangkap lembaga kajian dan sumber daya manusia (Lakpesdam) Nahlatul Ulama (NU) sebagai inventarisir masalah yang harus diupayakan penyelesaiannya. Sehingga hubungan perkawinan itu sah dimata agama maupun negara.
Salah satu contoh dari potret tersebut, adalah di Desa Rubung Buyung, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Karena itu rencananya, dalam waktu dekat bakal berlangsung nikah masal di daerah tersebut.
Dalam rangka memaksimalkan persiapan pelaksanaan Nikah Massal di Desa Rubung Buyung, PC Lakpesdam NU Kotim bersama Kepala Desa Rubung Buyung dan Majelis Daerah Hindu Kaharingan (MDHK) melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Kotim, Senin (4/2/2019)

“Koordinasi tersebut sekaligus untuk mematangkan tema yang diangkat yakni ‘Kebersamaan Lintas Agama’. Adapun target peserta semua agama di Desa Rubung Buyung dan desa sekitarnya di Kecamatan Cempaga,” tutur Ketua Lakpesdam NU Kotim, Hadi Utomo, SE.
Kunjungan Tim Program Peduli ke Dinas Dukcapil Kabupaten Kotim ini dengan harapan kegiatan bisa memberikan solusi kelengkapan administrasi kependudukan (Adminduk) masyarakat disana.
“Harapan kami masyarakat dapat menikmati layanan dasar baik pendidikan, kesehatan maupun kesejahteraan sosial,” imbuhnya.
Menurut Hadi, kegiatan yang digagas pihaknya tersebut tentu sangat membantu pemerintah sekaligus jemput bola untuk meminimalisir warga yang tidak memiliki akta nikah atau surat nikah meski sudah berumah tangga.
“Karena kami melihat di lapangan masih banyak warga yang sudah memiliki anak bahkan cucu namun mereka belum memiliki akta atau buku nikah, sehingga kami pandang perlu di laksanakan nikah massal atau isbath nikah,” tutupnya.
Ketua PW Lakpesdam Kalteng, Roziqin, M.AP mengapresiasi langkah riil yang dilakukan PC Lakpesdam Kotim tersebut. Ini adalah bentuk respons atas fakta sosial dan NU harus sedapat mungkin tampil memberikan manfaat, tidak hanya sesama muslim tetapi terhadap eskistensi kemanusiaan.
“Pada Rapat Kerja Lakpesdam NU se Kalteng kemarin, kita sudah membedah dan menelaah kritis secara internal maupun eksternal, lalu membuat kegiatan yang realistis dan mengakar sampai ke bawah supaya dirasakan langsung masyarakat. Contohnya ya seperti ini,” ungkapnya. (red)