Ketua DPRD DKI Ikutan Bantah Penggunaan Anggaran Revitalisasi Monas Untuk Tebangi Pohon

0

Danum.id, Jakarta  – Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi ikut membantah anggaran revitalisasi Monumen Nasional (Monas) untuk penebangan pohon yang sempat ramai jadi perbincangan publik.

Prasetio menyebutkan memang ada anggaran untuk merevitalisasi kawasan Monas sekitar Rp114,47 miliar, tapi untuk persiapan penyelenggaraan Formula E.

“Bukannya tidak tahu, kami tahu (ada dana revitalisasi). Tapi kan di Banggar revitalisasi Monas ini kaitannya dengan penyelenggaraan Formula E, bukan untuk tebang-tebang pohon begitu. Jadi gimana pengaspalan, pengalihan sejumlah ruas jalan untuk jalan yang akan menjadi trek,” kata Prasetio Selasa (21/1/20200

Menurut Prasetio, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan hal yang mubazir dengan  menebang 190 pohon di kawasan IRTI Monas, Jakarta Pusat, meskipun tindakan itu disebut  bagian dari proyek revitalisasi kawasan.

“Kalau alasannya untuk penghijauan kedepannya, ini tidak menambah luas Ruang Terbuka Hijau baru kok. Ini kalau saya bilang sih mubazir karena ini uang rakyat, yang saat ini lagi takut-takutnya nih sama banjir. Kenapa anggaran segitu besar (untuk penebangan) bukan buat penanganan banjir,” ucap Prasetio.

Terlebih, lanjut Prasetio, Monas memiliki status sebagai cagar budaya sehingga tidak boleh sembarangan dalam melakukan revitalisasi.

“Makanya perlu ditinjau lagi konsep, kajian dan rencana induknya seperti apa,” ucapnya.

Ke depannya, Prasetio akan meminta Komisi D untuk memanggil Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, untuk kembali meninjau tindakan penebangan tersebut seperti apa yang dielaborasi dengan konsep revitalisasi Monas yang diusung Pemprov DKI Jakarta.

Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta Heru Hermawanto belum bisa menjelaskan secara pasti konsep revitalisasi Monas. Ia hanya memastikan bahwa pohon tersebut dirapikan.

“Dihilangkan atau enggak, kami belum tahu persis, yang jelas nanti pohon-pohonnya akan dirapikan,” kata dia saat dihubungi. (Ant/Fhr/red)