
Danum.id, Palangka Raya – Suksesi kepemimpinan di setiap lini, jangan sampai hanya memberikan cek kosong tanpa titik penekanan, kepada para kandidat bakal calon pemimpin yang berkontestasi.
Sebaliknya, generasi muda harus tampil dan berposisi sebagai garda depan dalam menyuarakan yang harus didengar pemimpin, sehingga pesan perubahan yang diinginkan bisa tersampaikan dengan baik.
Hal ini menjadi penekanan Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LAKPESDAM) NU Kalimantan Tengah (Kalteng), M. Roziqin, di hadapan ratusan mahasiswa pada kegiatan Saresahan sehari tentang Pilkada 2020: Sari apa, Dapat apa yang berlangsung di Palangka Raya, Sabtu (14/12/2019).
Kegiatan Seri Pendidikan Politik dengan tagline “Refleksi Kritis: Peran, Posisi dan Partisipasi Pemilik Suara di Kalangan Pemilih Pemula Muda” ini bekerjasama dengan Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Kalteng.
“Sebagai agen perubahan, generasi muda harus ambil posisi garda depan dalam hal menyuarakan kepemimpinan Kalteng. Kita bisa menjadi trigger, untuk me-listing isu krusial terkait apa sih sebenarnya yang dibutuhkan Kalteng ini,” terang Roziiqin.
“Suara generasi muda ini sangat signifikan, tetapi menjadi tidak banyak artinya jika tidak ikut berpartisipasi mengawal pada bilik suara pada saatnya nanti. Tetapi jauh hari sebelum pemilihan, Silakan saja desak para calon agar nanti akomodir mana yang menjadi kebutuhan, bukan apa yang menjadi keinginan,” lanjutnya.

Hal ini ditegaskannya, karena data suara pemilih pemula mencapai hampir 40 persen di seluruh Kalteng ini. Sementara banyak diantaranya tidak menggunakan hak pilih. Terbukti pada angka partisipasi pemilih pada Pilgub 2016 lalu, hanya mencapai 54,10 persen saja.
Sebab itu pula, ia mengajak pemilih pemula diajak untuk proaktif dalam menyukseskan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang berlangsung pada September 2020 nanti. Peran pemuda sangat penting untuk ikut dalam pesta demokrasi itu ke arah yang lebih baik.
“Kita ingin pemilih pemula, para pemuda, mahasiswa-mahasiswi tidak hanya melihat Pilkada dari jauh. Tapi ikut berperan aktif agar bisa turut menciptakan pemimpin berkualitas. Jangan sudah terpilih pemimpin yang tidak disuka misalnya, baru protes,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Biro Pemerintahan Setda Kalteng, Akhmad Husain yang juga hadir pada kegiatan tersebut mengatakan, perlu ada penekanan partisipasi pemilih terutama pemilih pemula agar bisa meningkatkan kesadaran berdemokrasi masyarakat.
Peran aktif dari kalangan pemula juga berdampak dalam upaya meningkatkan partisipasi pemilih. Pemerintah Daerah, bersama KPU Kalteng selaku penyelenggara, sangat berkepentingan agar partisipasi pemilih pada 2020 nanti bisa mencapai target yang diharapkan yaitu 75,5 persen.
“Semoga acara seminar atau sarasehan seperti ini, memberi dampak edukasi yang baik, pendidikan politik yang baik, supaya generasi muda untuk mengerti bagaimana pentingnya berperan mengawal terpilihnya pemimpin dengan cara yang demokratis dan tingkat partisipasi yang tinggi,” ucapnya.
Kegiatan tersebut dpandu Moderator seorang Motivator Kalteng Rizky Mahendra, dan menghadirkan narasumber pakar Ilmu Komunikasi dari IAIN Palangka Raya, Hakimsyah, penulis buku “Korupsi Pemilukada” yang juga eks peneliti ICW, Apung Widadi, dan Komisioner KPU Kota Palangka Raya, Trasmianto, serta sejumlah nara sumber lainnya.
Ratusan peserta hadir di Sarasehan sehari tersebut. Mayoritas mereka adalah mahasiswa, baik yang tergabung di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari sejumlah Kampus di Palangka Raya, juga perwakilan organisasi ekstra kampus antara lain PMII, HMI, PMKRI, GMNI, GMKI, IPNU, IPPNU, KMHDI, dan lainnya. (Mrz/red)