Gelontoran Dana ke Desa Masih Rawan Muncul Kerawanan Baru, Ini Sebabnya

0

Danum.id, Palangka Raya – Banyaknya gelontoran dana ke pelosok desa mulai era Presiden Jokowi jilid pertama hingga kini, masih sangat rawan memunculkan kerawanan baru yaitu distribusi yang jomplang dan menimbulkan kesenjangan baru.

Padahal ide awalnya adalah untuk menurunkan kesenjangan antara perdesaan dan perkotaan. Itu karena pola distribusi yang masih dirasakan tidak merata antar bagian wilayah di Indonesia.

Hal ini disampaikan Agustin Teras Narang, Ketua Komite I DPD RI, saat menyerap aspirasi generasi muda millenial dalam rangka Reses, di Kota Palangka Raya, Selasa (17/12/2019) malam.

“Saya melihat kesenjangan (distribusi) antara desa di wilayah barat dengan wilayah timur. Karena anggaran di wilayah barat jauh lebih besar daripada wilayah timur,” ungkap mantan Gubernur Kalteng ini.

Kata Teras, sejauh ini terdata ada 74 ribu desa se-Indonesia, terbentang dari barat hingga timur Indonesia. Menurut dia, tipologi kerawanan desa masing-masing berbeda, karena sosial masyarakat dan kondisi infrastukturnya berbeda.

“Kalau itu terjadi (disorientasi pemerataan) dalam membagi dana yang dikucurkan ke desa, maka pemerataan keuangan tidak akan berarti. Malah akan timbulkan kesenjangan luar biasa antara wilayah timur dan barat,” imbuhnya.

Karena itu, pihaknya sebagai perwakilan Kalteng dan tugas pokok dan fungsinya di Komite I DPD RI yang memang membawahi masalah perimbangan pusat dan daerah, akan selalu mengontrol ketat, mengevaluasi, dan memberikan masukan kebijakan kepada eksekutif dalam hal ini Presiden.

“Permasalahan di daerah menjadi konsen kita di Komite I. Lingkup tugas kami antara lain adalah terkait Pemerintah daerah, Hubungan pusat dan daerah serta antar daerah, Pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah,” tukas Teras.

Pertemuan Teras bersama Generasi
Millenial Kota Palangka Raya di Fussion Cafe Jalan Antang ini dihadiri tidak kurang 100 anak muda mayoritas mahasiswa perguruan tinggi Ibukota Kalteng, dimulai sekitar 19.30 wib dan berakhir dua jam kemudian. (Mrz/red)