Danum.id, Palangka Raya – Serangan hama telah membuat para pekebun pisang di Kabupaten Seruyan gagal panen. Pisang Kepok yang ditanam di lahan seluas 600 hektare terpaksa harus ditebang karena sudah tidak bisa dipanen lagi. Para pekebun itu berharap bantuan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Kondisi ini menjadi poin keluhan yang diterima Anggota DPRD Kalteng, Syahrudin Durasid saat melakukan reses perorangan yang dilakukannya belum lama ini. Ia meminta Pemerintah Provinsi merespons kondisi warga pekebun tersebut.
“Mereka butuh bantuan dan saya meminta pemerintah provinsi untuk membantu petani pisang di Desa Bangun Harjo, Kabupaten Seruyan tersebut,” ungkap Syahrudin, Senin (15/4/2019).
Politisi PAN itu bercerita terkait kondisi warga yang alami musibah itu. Kata Syahrudin, warga sempat trauma akibat kejadian gagal panen itu dan masih berfikir ulang untuk mencoba kembali.
Meski begitu, sebagian pekebun pisang di Desa Bangun Harjo masih ingin melanjutkan menanam pisang kepok. Karena itu, Anggota Komisi B tersebut berharap pemerintah provinsi ikut memberikan perhatian.
“Menanam pohon pisang kepok itu kan program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian, tetapi karena kegagalan itu, masyarakat setempat menjadi trauma,” bebernya.
Masyarakat berharap bantuan pemerintah dalam bentuk bantuan bibit pisang unggul, khususnya yang tidak memiliki Jantung. Sebab, bibit tersebut hanya bisa didapat dari provinsi lain dan harganya relatif mahal.
“Hasil dari penelitian yang telah dilakukan terhadap tanaman pohon pisang petani tersebut, menyebarnya hama diduga dari jantung pohon pisang. Jadi, itu yang membuat petani di sana minta dibantu bibit unggul,” ungkapnya.
Legislator DPRD Kalteng dari daerah pemilihan II meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan itu mengatakan program pembudidayaan pohon pisang yang diprogramkan Pemkab Seruyan itu sebenarnya disambut antusias masyarakat setempat.
Apalagi kebutuhan akan buah pisang di provinsi ini relatif tinggi, sehingga dengan keberhasilan program itu nantinya bisa berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat, khususnya pekebun. (Zdn/Ant)