Danum.id, Palangka Raya – Pemerintah diminta untuk fokus genjot pembinaan keterampilan bagi masyarakat. Pembinaan keterampilanagtau pelatihan diberikan dalam upaya meningkatkan kemampuan masyarakat berdaya saing.
Hal ini ditandaskan Anggota DPRD Provinsi Kalteng, Fahruddin. Karena menurut dia, banyak warga yang kurang keterampilan sementara tuntutan perubahan lingkungan cukup kompetitif.
“Apalagi perkembangan duni saat ini banyak sekali perubahan lingkungan di masyarakat. Untuk siap menghadapi ya dituntut agar meningkatkan keterampilan, sebagai bekal usaha,” kata Fahruddin, Senin (21/7/2019).
“Warga Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan Seruyan menjadi daerah yang harus ditingkatkan di bidang tersebut,” imbuh politisi Nasdem itu, Senin (21/7/2019).
Ia menilai banyak kalangan termasuk pemerintahan sudah menggaungkan pentingnya bekal keahlian atau keterampilan harus dimiliki masyarakat. Namun kenyataannya, kegiatan pelatihan untuk masyarakat baik di tingkat kabupaten/kecamatan/kelurahan/desa terindikasi masih minim.
Kalaupun ada, lanjut Fahruddin, sifatnya tidak terprogram agar terus berkesinambungan. Bahkan seringkali tidak ada kelanjutan dari hasil pelatihan itu. Untuk itu ia mengusulkan agar masyarakat juga mengusulkan pembinaan pelatihan dilaksanakan rutin.
“Sedangkan bagi pemerintah, harus pantau secara berkala. Hal itu juga harus disertai dengan bantuan baik dana atau peralatan, untuk pengembangan hasil pelatihan itu,” pintanya.
Menurutnya, ada beberapa bidang pelatihan ada yang mesti lebih dominan, seperti pengolahan dan pengemasan ikan asin, kerupuk ikan dan keripik pisang, pelatihan pengolahan kerajinan rumah tangga dari limbah kelapa, pengolahan pupuk dari sekam padi, menjahit, perbengkelan, penganyaman rotan dan pelatihan UMKM bagi ibu-ibu PKK dan aparat desa.
Kalau semua itu bisa terealisasi, ia yakin masyarakat mampu menciptakan lapangan kerja sendiri. Sementara untuk sektor lain, yang harus diperhatikan adalah pertanian. Bidang itu memiliki peranan yang strategis dalam pembangunan nasional. Keberhasilan pertanian, akan tidak lepas dari peranan penyuluh pertanian.
“Tugas penyuluh kan melakukan pembinaan atau berhubungan langsung dengan petani. Targetnya adalah meningkatkan sumber daya petani. Untuk menjalankan fungsi itu, penyuluh wajib berkualitas dan handal serta berwawasan global,” pungkasnya.
Sementara itu anggota dewan lainnya juga mendukung rencana itu, salah satunya disampaikan Anggota Komisi B, Ergan Tunjung. Ia setuju pemerintah dituntut harus gencar, dalam menggelar pelatihan terhadap masyarakat.
“Selain itu bisa juga dengan menggencarkan usaha ekonomi kreatif. Dengan adanya pelatihan itu, ucapnya, maka karyawan yang di PHK, mampu membuka lapangan pekerjaan sendiri,” ucap Ergan. (Mrz/red)