Diskusi Terpumpun, Cara Polda Kalteng Tekan Radikalisme dan Terorisme

0
Wadir Intelkam saat membuka FGD radikalisme dan terorisme di Aquarius

Danum.id, Palangka Raya – Menekan adanya radikalisme dan terorisme harus terus digalakkan sebagai upaya menjaga bangsa ini. Salah satu cara yang dilakukan Polda Kalimantan Tengah (Kalteng), adalah menggelar diskusi terpumpun atau focus group discussion (FGD).

Terorisme maupun radikalisme bukanlah isu baru di Indonesia, tetapi sudah masuk ke lapisan masyarakat bahkan ke dalam keluarga. Hal ini perlu diwaspadai oleh semua pihak.

Penekanan ini disampaikan Wakil Direktur Intelkam Polda Kalteng, AKB Budi Satria saat menggelar FGD bertema ‘Upaya menangkal paham radikalisme dan terorisme di Bumi Tambun Bungai’ Senin (1/10/2018) di Aquarius.

“Sudah masuk ke ruang keluarga, sehingga bagaimana menangkal terorisme tersebut secara bersama-sama oleh semua elemen. Survey dari Kompas, tidak ada satupun lembaga yang mampu berdiri sendiri menangani ini, harus bermitra,” terangnya.

Dalam FGD ini, Polda Kalteng memang mengundang sejumlah elemen, mulai dari MUI, akademisi, ormas keagamaan, pramuka, BEM, hingga ormas kepemudaan antara lain GP Ansor, PMII, PMKRI, GMKI, HMI, bahkan mantan narapidana terorisme.

Sementara sebagai pemateri, antara lain dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag), Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, dan dari Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalteng.

“Harapannya, ada banyak masukan lalu banyak yang bisa direkomendasikan untuk diaplikasikan ke masyarakat,” tutup dia.

Firmansyah, mantan napi terorisme juga mengingatkan pentingnya penyadaran kepada masyarakat terkait makna jihad. Ini agar tidak disalah artikan seakan doktrin jihad dengan teologi kematian seakan adalah kebenaran.

“Jangan remehkan doktrinasi jihad. Terorisme dan radikalisme ini tidak bisa hanya dibebankan kepolisian saja melainkan semuanya harus turut campur beri andil penanganan terorisme. Jangan ada pembelaan atau dukungan, dengan pernyataan pengamat yang kadang ngawur di media, itu membuat mereka malah merasa bangga dan diatas angin,” tukasnya. (red)