Danum.id, Palangka Raya – DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) meminta pemerintah provinsi melakukan upaya nyata, terencana, dan terukur dalam mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang sering terjadi.
Untuk merealisasikan semua itu, menurut Anggota DPRD Kalteng Lowedik CH Iban, dapat dimulai dengan membuat program dan kegiatan yang bersifat pencegahan dan pengendalian serta penanganan.
“Karhutla sudah terjadi beberapa kali di Kalteng dan dampaknya membuat polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan, serta mengganggu penerbangan. Hal seperti ini harus disikapi secara serius,” tandas dia, Kamis (22/8/2019).
Menurut Anngota Fraksi Nasdem itu, pada 2019 ini Pemprov Kalteng kurang siap mencegah dan menanggulangi Karhutla. Hal itu terlihat dari tidak tersedianya bantuan intensif, termasuk jatah konsumsi bagi para petugas pemadam di lapangan yang sedang berupaya memadamkan lahan terbakar.
Alat sumur bor yang sudah banyak terpasang selama ini pun terlihat tidak terpelihara, sehingga pada saat digunakan tidak mampu maksimal bekerja, dan penanganan kebakaran lahan gambut kurang memperhatikan aspek karakteristik.
“Akibat tidak memperhatikan aspek karakteristik gambut tersebut, membuat kabut asap semakin parah dan pekat di Bumi Tambun Bungai ini,” katanya.
Selain itu, bantuan masker gratis dari pemerintah dan bantuan pembiayaan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak asap dianggap masih kurang. Bahkan, imbauan kepada sekolah-sekolah untuk mempertimbangkan meliburkan para siswa kurang diperhatikan pemerintah.
Melihat berbagai kondisi itu, Fraksi Partai Nasdem meminta Pemprov Kalteng memberikan penjelasan terkait apa-apa saja yang telah dilakukan dalam menanggulangi dampak Karhutla di tahun 2019.
“Penjelasan tersebut sangat penting, agar DPRD dan seluruh elemen masyarakat mengetahui apa saja yang telah dilakukan pemprov serta sejauh mana hasilnya bagi penanggulangan karhutla,” imbuh dia. (Ant/Rmt)