Dewan: Kalteng Mestinya Memiliki Industri Hilir

0
Wakil Ketua Komisi B DPRD Kalteng M Asera (net)

Danum.id, Palangka Raya – Banyaknya investasi yang masuk ke wilayah Kalteng tidak sebanding dengan industri hilir yang berdiri. Kebanyakan investor hanya bergerak di sektor barang mentah sehingga fokus dikirim ke luar Kalteng.

Hal ini mendapat sorotan tajam dari DPRD Kalteng. Semestinya, banyaknya keberadaan Perusahaan Besar Swasta (PBS) yang bergerak di sektor seperti perkebunan, pertambangan, dan kehutanan, sudah diikuti dengan hilirisasi industri.

“Sudah saatnya Kalteng fokus ke hilirisasi,  sudah semestinya provinsi ini memiliki industri hilir,” tegas Wakil Ketua Komisi B, Asera, Jumat (17/1/2019).

Ia berharap pemerintah provinsi (Pemprov) Kalteng menggerakkan perangkatdaerah baik dinas atau badan, lebih ketat lagi menerapkan aturan tentang hilirisasi produk industri di Kalteng, agar tidak hanya memproduksi barang mentah lalu dikirim keluar.

Jika hanya mengandalkan produk barang mentah, nilai tambah (value added) yang diterima pemerintah daerah dan masyarakat Kalteng juga tidak banyak. Beda halnya jika memproduksi barang setengah jadi atau bahkan barang jadi.

“Bisa dengan memberikan imbauan agar PBS yang beroperasi, wajib memiliki industri hilir. Pasalnya selama ini seiring berkembangnya investasi, Kalteng juga belum memiliki industri semacam itu hingga saat ini,” tukas Asera.

Padahal lanjut dia, dengan dibangunnya industri hilir maka daerah setempat dapat berkembang dengan baik. Pajak daerah mulai dari pajak pertambahan nilai (Ppn) maupun pajak barang ekspor akan meningkat tajam.

Beberapa dampak positif yang terjadi tidak hanya soal perkembangan kemajuan daerah saja, namun juga soal lapangan pekerjaan. Apabila hal itu diwujudkan, imbuh politisi PKB ini, maka akan banyak perusahaan yang mencari tenaga kerja, untuk mengoperasionalkan industrinya.

“Kondisi ini jelas mengarah pada rekrutmen bagi masyarakat lokal, yang diharapkan bekerja pada sektor tersebut. Namun prinsip dari investasi dimana mengutamakan Sumber Daya Masyarakat (SDM) lokal, harus diprioritaskan,” pintanya.

Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa dan Persatuan Pembangunan (KBPP) itu menambahkan, efek serius lainnya adalah angka pengangguran yang pasti akan berkurang. Ia mencontohkan, misalnya pembuatan sabun dari CPO sawit, atau ban dari getah karet. Jika dibuatkan industri hilirnya, akan banyak keuntungan didapatkan daerah.

“Kita juga bisa lihat potensi alam kita yang melimpah, dan bermanfaat bagi industri hilir seperti sawit, karet, dan lainnya. Ini mesti mendapat perhatian, agar Kalteng tidak hanya menjadi pengirim bahan mentah, cuma SDA yang dikeruk tetapi pengolahannya malah jauh di luar kalimantan, mereka dong yang menikmati,” pungkasnya.  (Mrz/red)