Danum.id, Palangka Raya DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) mendorong pemerintah provinsi bersama kabupaten/kota menghidupkan kembali program menyekolahkan putra-putri terbaik di wilayah masing-masing ke Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya (UPR).
Usulan itu datang dari Ketua Komisi III, Duwel Rawing. Mantan Bupati Katingan itu mengingatkan, Program sekolah kedokteran yang pernah dilaksanakan pada 2010 silam itu sebenarnya memberikan dampak positif terhadap ketersediaan dokter di Kalteng.
“Tinggal kita melihat dan mengevaluasi berbagai kekurangan yang membuat program itu terhenti. Jadi, kedepan bisa lebih baik lagi dan tidak ada masalah,” beber Duwel, Jumat (8/11/2019).
Pemprov dan kabupaten/kota se-Kalteng dengan UPR memang pernah mengadakan kerjasama program studi kedokteran. Tiap kabupaten/kota menyediakan anggaran sebesar Rp 500 juta untuk membiayai dua pelajar terbaiknya untuk menempuh pendidikan kedokteran di UPR.
Duwel yang pernah menjadi Bupati Katingan periode 2003-2013 itu mengatakan, program itu terhenti karena pihak UPR tidak membuat dan memberikan laporan pertanggungjawaban terkait penggunaan Rp 500 juta tersebut kepada kabupaten/kota.
“Hasilnya, sejumlah kepala daerah, termasuk saya sempat diperiksa kejaksaan. Tetapi kan kasus itu sudah selesai dan tidak ada masalah,” ucapnya.
Politisi PDIP itu menyebut bahwa sampai sekarang ini masih banyak daerah di Kalteng tak memiliki tenaga medis, khususnya Dokter. Sejumlah dokter yang sempat direkrut pemerintah pun banyak lari saat ditempatkan ke desa-desa, khususnya yang terpencil.
Mengatasi sulitnya mendapatkan dokter yang mau bertugas di desa, termasuk daerah terpencil, menurutnya ada dua cara, yakni melakukan perekrutan kembali dengan catatan harus siap ditempatkan di mana saja dan tidak mengundurkan diri, serta menyiapkan calon dokter dari daerah melalui program sekolah dokter.
“Saya mengusulkan, kedua hal itu dilakukan. Sekarang fakultas kedokteran di UPR sudah ada. Tinggal kembali melakukan kerjasama saja. Kalau ada kekurangan, ya tinggal diperbaiki,” pungkas dia. (Rmt/Ant)