BPH Migas Datang ke Gubernur, Bahas Jaringan Pipa Gas 2.000 Km

0
BPH Migas Audensi dengan Gubernur Kalteng di Istana IM, Kamis pagi

Danum.id, Palangka Raya – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran menerima jajaran Badan Pengatur Hilir (BPH) minyak dan gas (Migas) Republik Indonesia untuk udensi di Istana Isen Mulang Palangka Raya, Kamis (11/7/2019) pagi.

Dalam kesempatan tersebut, BPH mengatakan keinginannya untuk melaksanakan proyek perencanaan pembangunan pipa Gas Trans Kalimantan, di Kalteng, yang nantinya terhubung ke seluruh provinsi di Kalimantan.

“Mereka mengungkapkan terkait rencana membangun pipa gas trans terhubung semua Provinsi di Kalimantan. Pipa gas Trans Kalimantan diperkirakan sepanjang 2 ribu kilometer (Km),” terang Gubernur Sugianto.

Di tempat yang sama Kepala BPH Migas, Fanshurullah Asa menjelaskan rencana pembangunan pipa gas trans Kalimantan itu sudah sejak lama direncanakan namun belum terealisasi.

Ia menyebut rencana pengembangan pipa gas itu tidak ada kaitannya dengan wacana perpindahan Ibukota Pemerintahan dari Jakarta ke salah satu provinsi di Pulau Kalimantan yang kian santer.

“Bahkan rencana ini sebenarnya jauh sebelum adanya rencana kepindahan Ibukota ke Kalimantan. Tetapi, dengan hampir finalnya dipastikan pemindahan ibukota pemerintahan ke pulau Kalimantan maka rencana ini otomatis makin kuat,” tukas Asa.

Lanjut Asa , rencana BPH Migas adalah sesegera mungkin melaksanakan Form Group Discussion (FGD) di Palangka Raya, Kalteng. Waktunya berkisar 31 Juli dan 1 Agustus 2019 mendatang.

FGD ini terkait rencana pembangunan pipa gas Trans Kalimantan yang sudah lama ingin dibangun pemerintah pusat, dan pematangannya untuk segera bisa direalisasikan.

Forum ini dipastikan cukup besar, karena akan mengundang seluruh gubernur se Kalimantan, Anggota DPR RI asal Kalimantan, Anggota DPD RI wakil Kalimantan, pihak terkait lainnya serta kementeriam terkait.

Pembangunan pipa gas tersebut akan menghubungkan seluruh provinsi yang ada di Kalimantan, mulai dari Kalimantan Timur menuju Kalimantan Barat, lalu Kalimantan Selatan dan Kalteng.

“Lalu jaringan ini kemudian menuju ke Natuna. Jadi panjang yang akan kita bangun sekitar 2 ribu Km,” tutup dia. (Mrz/red)