Demi Jaga Marwah, Ulama Diminta Batalkan Itjima untuk Salah Satu Capres

0
Kegiatan ijtima' ulama (net)

Danum.id, Jakarta – Hasil kesepakatan beberapa ulama atau dikenal ijtima ulama yang kemudian diarahkan untuk dukung-mendukung ke salah satu kontestan pemilu saja, dinilai ‘memiringkan’ marwah ulama.

Seiring perkembangan waktu, ada desakan sejumlah pihak untuk memulihkan marwah ulama. Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Teman Jokowi, Samsul B. Ibrahim pun akhirnya tegas meminta agar para ulama membatalkan Itjima yang berisi dukungan ke salah satu Calon Presiden.

“Ini agar kredibilitas dan marwah ulama sebagai panutan umat islam tetap terjaga,” ujar Samsul kepada pers di Jakarta, Selasa (15/1/2018).

Sebagai alasan yang menguatkan, Samsul mengatakan hal ini karena salah satu calon presiden yang didukung tersebut dinilai justru tidak mencerminkan sebagai wakil umat Islam.

“Contoh riil-nya ya yang bersangkutan tidak berani ikut tes baca Al-Quran yang diselenggarakan oleh Dai Aceh,” tambah Samsul yang memang orang asli Aceh ini.

Hal lain yang dinilai oleh Samsul tidak mencerminkan sosok wakil umat Islam adalah Capres tersebut sering menyebarkan hoaks atau kabar bohong seperti kasus Ratna Sarumpaet yang menghebohkan Indonesia sebagai bangsa yang beradab.

“Hoaks lainnya yang disampaikan oleh Capres tersebut adalah penggunaan selang cuci darah di Rumah Sakit dan berkata Indonesia akan punah.  Yang terbaru adalah cadangan BBM dan beras hanya tersedia dalam 20 hari yang disampaikann pada saat pidato kebangsaan, ” tambah dia.

Seorang muslim, atau pengikut Islam yang baik, lanjut Samsul, dilarang keras untuk menyampaikan kabar bohong atau hoaks karena bisa memecah belah sesama muslim.

“Karena itu maka sudah seharusnya, hemat saya adalah agar ulama membatalkan Itjima ulama kepada Capres tersebut, karena capres tersebut tidak mencerminkan perilaku umat Islam. Saya tidak keberatan dengan itjima ulama selama yang didukung masih mencerminkan perilaku umat Islam,” pungkasnya. (red)