Danum.id, Palangka Raya – Bantuan bibit kepada masyarakat petani Kalimantan Tengah (Kalteng) harus lebih ditingkatkan, baik jumlah maupun penerimanya. Tuntutan ini disampaikan DPRD Kalteng.
Wakil rakyat meminta kepada pemerintah untuk meningkatkan pengadaan bibit untuk para petani karena salah satu kendala pengembangan pertanian, khususnya di Kalteng ini adalah akibat bibit yang masih sangat mahal.
“Padahal potensi pengembangan pertanian di Kalteng ini sangat menjanjikan, lahan tersedia cukup luas untuk dikembangkan, tetapi sayangnya masih terkendala berbagai faktor, salah satunya adalah masalah bibit. Pemerintah harus bantu,” pinta Anggota Komisi B DPRD Kalteng, Putri Noor Hajah, Sabtu (16/2/2019).
Ia menilai, Provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai ini wilayah yang kawasan yang cukup strategis untuk mengembangkan sektor pertanian. Namun ada beberapa kendala yang akhirnya membuat perkembangan sektor pertanian terhambat, salah satunya yaitu faktor harga bibit yang dianggap cukup mahal.
Mengatasinya, pemerintah harus turut andil dalam ketersediaan bibit, memonitor bibit agar lebih murah di tingkat petani, dan pemberian bantuan bibit kepada petani agar lebih ditingkatkan lagi.
Walaupun sebenarnya sebagian besar wilayah Kalteng merupakan kawasan strategis untuk pertanian, kata Putri, tidak semua wilayah kabupaten yang cocok.
Misalnya padi sawah, yang cocok di daerah seputaran Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas, sedangkan untuk Kabupaten Gunung Mas hingga DAS Barito tidak cocok dengan sistem sawah, dan lebih cocok berladang atau yang biasa disebut padi gunung.
Untuk pengembangan masalah pertanian dalam arti luas pun, tidak semua lahan cocok dikembangkan tetapi ada komoditas tertentu. Ia mengaku sudah membicarakan dengan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan serta Dinas Perkebunan terkait hal itu.
“Misalnya pengembangan bawang merah, sebenarnya kalau soal tumbuh sih jelas bisa. Tetapi harga bibit bawang dianggap masih terlalu tinggi sehingga namun belum mampu menunjang sektor ekonomi karena belum bisa mendatangkan keuntungan,” beber politisi PKB ini. (Mrz/red)