Danum.id, Tanjung Selor – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara), perlu meningkatkan kewaspadaan terkait adanya empat warga Malaysia terinveksi virus corona.
Setelah Kementerian Kesehatan Malaysia mengumumkan ada empat warga terinfeksi virus corona, maka Kaltara harus lebih meningkatkan kewaspadaan karena daerahnya berbatasan langsung dengan negeri jiran itu.
“Kita di Kaltara harus meningkatkan kewaspadaan karena berbatasan langsung dengan Sabah dan Serawak”, kata Rahman seorang warga Bulungan di Tanjung Selor, Minggu (26/1/2020).
Pemerintah daerah harus segera melakukan langkah pengamanan strategis, mengingat banyak pintu keluar masuk dari dan ke Kaltara dari Serawak dan Sabah.
Pintu keluar masuk itu ada yang resmi dan dan ilegal. Khusus ilegal itu bahkan puluhan baik darat hingga laut, jadi pemerintah perlu segera mengambil langkah antisipasi, ujar warga lainnya.
Pintu keluar masuk ilegal itu adalah jalur perdagangan tradisional serta “jalan tikus” bagi aksi penyelundupan.
Peran pengawasan kian berat karena bukan hanya mengatasi aksi ilegal yang merugikan negara juga dalam rangka pengawasan kesehatan terkait merebaknya virus Corona.
Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) menyampaikan pengidap virus corona di negara tersebut menjadi empat orang setelah adanya tambahan satu orang pengidap, yakni seorang laki-laki berusia 40 tahun dari Wuhan, China.
“Kami ingin menyampaikan mengenai satu lagi kasus yang dipastikan terjangkit 2019 novel coronavirus (2019-nCoV). Kasus ini tidak mempunyai kaitan dengan tiga kasus positif yang telah dilaporkan pada Sabtu pagi,” ujar Dirjen Kesehatan Malaysia Datuk Dr Noor Hisham Bin Abdullah di Kuala Lumpur, Sabtu malam.
Kasus terbaru ini merupakan seorang laki-laki berumur 40 tahun yang berasal dari Wuhan, China. Yang bersangkutan tiba di Johor Bahru pada 22 Januari 2020 dengan menaiki bus dari Singapura.
“Yang bersangkutan datang bersama sekelompok wisatawan warga China sebanyak 17 orang disertai istri dan seorang anak,” katanya.
Dia mengatakan penderita mulai mengalami gejala demam pada 23 Januari 2020 dan keesokan harinya yang bersangkutan telah pergi mendapatkan perawatan di salah sebuah rumah sakit swasta terdekat.
Pasien itu selanjutnya dirujuk oleh pihak rumah sakit swasta tersebut untuk menerima perawatan lebih lanjut di bawah Tim Pengobatan Penyakit Berjangkit Hospital Sultanah Aminah, Johor Bahru.
“Uji laboratorium bagi yang bersangkutan telah diantar ke Institut Penyelidikan Perubatan (IMR). Pada petang 25 Januari 2020, pihak Crisis Preparedness and Response Centre (CPRC) Kebangsaan telah menerima laporan bahwa sampel penderitatersebut didapati positif 2019-nCoV,” katanya.
Saat ini yang bersangkutan masih demam dan batuk, namun berada dalam keadaan stabil. (Ant/Fhr/red)