Setelah Undang Gubernur ke Jakarta, Giliran Presiden yang Kunjungi Calon Ibukota

0
Surat berisi informasi mengenai Rencana Kunjungan Presiden RI ke Kaltim dan Kalteng

Danum.id, Palangka Raya  – Rencana pemindahan Ibukota Indonesia nampaknya bukan wacana main-main. Setelah empat Gubernur yang daerahnya diusulkan menjadi calon Ibukota baru, diundang presiden ke Istana melalui Kantor Staf Presiden (KSP) pagi ini tadi, kini giliran Presiden yang akan kunjungi calon Ibukota yang diusulkan dan telah dikaji itu.

Ini menandakan keseriusan Presiden Joko Widodo kian nampak untuk menggeser Ibukota keluar dari Jakarta. Sebab sebelum empat gubernur diundang KSP, telah dilakukan rapat terbatas (Ratas) kepala negara dengan jajaran kabinet pada pekan lalu di Jakarta, dan besok langsung ditindaklanjuti dengan inspeksi lapangan Presiden RI.

Beredar informasi, surat berkop Kementerian Sekretariat Negara RI yang ditandatangani Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, tertanggal 6 Mei 2019 dan bersifat segera, ada permintaan penyiapan pesawat kepresidenan untuk transportasi menuju dua Provinsi.

Permintaan penyiapan armada tersebut untuk keberangkatan besok, selama dua hari (7-8/5/2019). Dua Provinsi yang menjadi sasaran kunjungan Presiden tersebut adalah Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Tengah (Kalteng).

Keduanya masuk yang diusulkan sebagai lokasi perpindahan Ibukota. Bisa jadi Presiden ingin melakukan inspeksi guna melihat langsung dan mengecek sejauh mana usulan yang diajukan dengan realita di lapangan.

Dari Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta, Presiden Joko Widodo beserta dijadwalkan mendarat terlebih dahulu di Bandara Sepinggan Balikpapan, Kaltim. Setelahnya, Presiden bertolak menuju Bandara Tjilik Riwut di Palangka Raya, Kalteng.

Rencananya, Presiden beserta rombongan menuju Kabupaten Pulang Pisau dan selanjutnya menuju Kabupaten Katingan untuk meninjau calon lokasi pembangunan Ibu Kota. Untuk keperluan ini, tiga helikopter Super Puma VVIP disiap-siagakan.

Seperti diketahui, pembahasan perpindahan ibukota negara dari Jakarta semakin intens, dimana Senin (6/5/2019) pagi, kembali Gubernur Kalteng Sugianto Sabran diundang hadir ke Jakarta oleh KSP untuk melakukan pembahasan dengan Kepala Bappenas, bersama tiga gubernur lainnya yang juga sama-sama diusulkan sebagaidaerah pengganti Ibukota Jakarta.

Secara garis besar, Bambang dalam paparan singkatnya tadi pagi menjelaskan latar belakang pemindahan, Ia mengatakan, pemindahan Ibukota merupakan keniscayaan. Sebab beban Jakarta semakin berat, diantaranya karena soal kesenjangan ekonomi, jumlah penduduk, dan pemerataan pembangunan.

Isu pemindahan yang dibahas dalam Ratas pekan lalu, terang Bambang, lebih karena lima tahun ke depan pada Rencana Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 salah satu fokus yang ditekankan adalah hubungan kesenjangan antara Jawa dan luar Jawa. (Mrz/red)