Palangka Raya— Hari Kesaktian Pancasila tidak disia-siakan PMII Kalteng hanya dengan jargon-jargon saja.
Lebih dari itu, PMII kalteng mewadahi para pemuda/i se-kalteng untuk duduk bersama, berdialog, mereflesikan Pancasila.
Sarasehan bertema “Republik Bhineka Tunggal Ika: Menggali Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Narasi Kehidupan Kebangsaan” ini dihadiri berbagai organisasi kepemudaan di kalteng, Sabtu (5/10/2019)
“Kita hari ini dihadapkan dengan ancaman dan tantangan persatuan di Indonesia” ungkap Surya Noor, ketua PKC PMII kalteng.
Surya menambahkan bahwa pemuda hari ini harus jadi penggerak dan pelopor masyarakat untuk mengamalkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal IKA dalam kehidupan sehari-hari.
Sarasehan ini dipandu langsung oleh Surya Noor dan menghadirkan akademisi, aktivis, sekaligus budayawan sebagai narasumber.
“Perbedaan identitas seharusnya tidak mengedepankan untuk berlomba siapa yang lebih baik atau mulia, tetapi berlomba saling menjaga persatuan dengan saling mengenali dan menerima perbedaan” kata Paulus Alfons Danar, salah satu narasumber.
Hakim Syah sebagai narasumber yang lain menyampaikan bahwa perbedaan adalah rahmat yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita. “itulah kekayaan kita yang harus kita selalu jaga” tukasnya.
Kegiatan yang dilaksanakan di Coffe & Chef ini juga dijadikan ajang ramah tamah berbagai OKP di kalteng, kemudian ditutup dengan makan bersama. (Arf)