Pesan Menkopolhukam: PPP Harus Jadi Penggerak Moderasi Islam

0

Danum.id, Jakarta – Harapan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD kepada PPP, agar bisa menjadi partai politik penggerak moderasi Islam di Indonesia.

Moderasi Islam itu, kata Mahfud, adalah partai yang menerima NKRI sebagai produk kesepakatan bangsa, para ulama, dan tokoh bangsa lainnya dan bernafaskan Islam dalam setiap penyelenggaraan negara.

“Bukan menyalahkan orang Islam,” kata Mahfud dalam pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Ke-V PPP, di Jakarta, Sabtu (15/12/2019).

Menurut Mahfud, secara ilmiah ada tiga kelompok, orang Islam yang suka menyalahkan orang Islam yang lain, pertama adalah kelompok takfiri yaitu seorang memandang orang lain salah kalau tidak sama dengan dirinya.

“Kalau ada orang yang memegang boneka burung garuda, dinilai menyembah berhala dan menyalahkan orang lain,” ulasnya.

Kelompok kedua menurut dia yaitu jihadis, adalah orang yang pikirannya mengebom terhadap orang yang tidak sama pemikirannya.

Ketiga, adalah ideologis, yang mengatakan negara ini salah dan harus dirombak dan ganti sistem menjadi negara Islam.

“Seharusnya dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, seharusnya memasukan nilai-nilai Islam sehingga substansi ajaran Islam masuk dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat,” beber dia.

Jelas Mahfud, pemerintah mengajak semua unsur di dalam PPP mulai sesepuh, ulama, kiai, pimpinan partai, pengurus DPP PPP hingga daerah khususnya kaum muda partai, untuk bersama-sama melawan berkembangnya paham radikalisme.

“Paham radikalisme yaitu ketiga kelompok itu, selalu menyalahkan orang, memerangi orang, dan mengajak mengubah sistem yang sudah disepakati,” katanya.

Menurut dia, pengertian radikalisme itu sangat banyak namun dalam hukum Indonesia yang dipakai adalah tindakan kekerasan untuk melawan sistem yang sudah disepakati bersama untuk menggantikan sistem tersebut.

Selain itu Mahfud mengatakan PPP sebagai wadah politik umat, ke depan harus menjadi partai Islam modern yang inklusif dan mendukung proses pemberantasan korupsi.

Menurut dia, tren anak muda atau kaum milenial saat ini ingin ikut partai Islam namun penampilannya tetap modis. (Ant/Fhr/red)