Danum.id, Jombang – Sejumlah tokoh nasional menghadiri pemakaman pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, KH Sholahudin Wahid.
Beberapa tokoh itu adalah pengacara kondang Hotman Paris, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah, yang juga Mustasyar PBNU KH Mustofa Bisri, Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, mantan Menteri Pendidikan Mohammad Nuh, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan sejumlah tokoh lainnya.
“Beliau tokoh Islam yang pintar, akademisi dan sangat netral. Aku bisa masuk ke pesantren karena beliau utamakan memberi motivasi ke santri,” ungkap Hotman Paris Hutapea (3/2/2020).
Hotman juga mengatakan, Gus Sholah juga sosok yang mempunyai keilmuan sangat baik. Misalnya, dirinya pernah membahas kasus hukum di Amerika Serikat, ternyata Gus Sholah juga mengimbangi dengan memberikan contoh.
“Saya tidak bisa lupakan beliau, dimana beliau itu berbobot. Waktu bahas kasus hukum di Amerika, (Gus Sholah) juga kasih contoh. Sangat berbobot. Dia benar intelektual dan netral. Tidak pernah memihak manapun dan objektif,” kata dia.
Ia juga masih teringat saat dirinya diundang ke Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, untuk memberikan motivasi pada para santri. Hal yang juga membuat dirinya takjub, karena Gus Sholah juga lebih mementingkan memberikan motivasi kepada anak didiknya. Bahkan, dirinya sempat diberi gelar Gus.
Selain Hotman Paris, tokoh lain yang datang adalah Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir. Ia juga menilai perjalanan hidup Gus Sholah juga untuk kepentingan bangsa.
Dengan Muhammadiyah, berkolaborasi membuat film dokumenter “Jejak Langkah 2 Ulama” yang menceritakan perjalanan Kiai Ahmad Dahlan dan Kiai Hasyim Asy”ari.
“Saya merasa kehilangan beliau dan berat ditinggal, tapi kita harus melepas dengan keikhlasan,” kata Haidar. (Ant/Fhr/red)