
Danum.id, Kotim – Gerbong organisasi Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akhirnya mempunyai pemimpin baru. KH Syamsudin terpilih sebagai pucuk pimpinan organisasi massa keagamaan terbesar Indonesia yang didirikan Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari tersebut.
KH Syamsudin terpilih menjadi Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kotim saat berlangsung Konfrensi Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) IX, Rabu (1/7/2019).
Hal ini mengakhiri terjadinya kekosongan Ketua PCNU Kotim yang sempat berlangsung beberapa saat lalu sehingga diisi oleh seorang carateker dari pengurus PWNU Kalteng, Suhardi.
Syamsudin yang juga Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sampit ini memperoleh 15 suara dari jumlah 18 perwakilan Majelis Wakil Cabang (MWC) NU yang ada di tiap kecamatan, ditambah perwakilan PWNU Kalteng serta suara carateker Ketua PCNU.
“Konfrensi Cabang (Konfercab) PCNU Kotim berlangsung lancar dan dalam salah satu agenda sidang Konfercab, telah terpilih ketua baru PCNU Kotim yaitu KH Syamsudin,” terang Abdul Hafiz, Sekretaris Caretaker PCNU Sampit sekaligus pimpinan sidang, disela Konfercab.
Memang seharusnya ada 19 suara yang mendapat hak memilih, tetapi minus MWC Cempaga Hulu (Pundu) yang tidak hadir, namun hal ini tidak menjadi masalah karena sudah memenuhi kriteria kuorum.
Sempat Berlangsung Haru
Kegiatan Konfercab yang berlangsung di gedung Sekretariat NU Kotim Jalan S. Parman Sampit ini berlangsung lancar dan terbilang sukses. Ketua PWNU Kalteng Wahyudi F Dirun beserta Sekretaris PWNU, Suhardi, dan Rois SyuriyahPWNU KH Anwar Isa hadir dalam perhelatan tersebut.
Namun disisi lain ada nuansa haru menyelimuti. Hal ini terjadi ketika sesi pemilihan ketua. Ada tiga nama calon yang sesuai dengan tata tertib (tatib) pemilihan dan bersedia dicalonkan, yaitu KH Syamsudin, Ustaz Abdul Munir, dan Ustaz Syarifudin.
Keharuan terjadi saat Ustaz Syarifudin sebagai calon termuda sekaligus menjadi Ketua Panitia Konfercab PCNU Kotim IX ini, sempat menyatakan tidak bersedia dicalonkan sebagai calon Ketua NU.
Namun, dengan kebijaksanaan sesepuh NU Kotim, KH Fauzan Nurdin, yang meminta dengan santun mubaligh muda tersebut agar tetap mengikuti proses pemilihan. Akhirnya dengan rasa emosional dan hampir tidak bisa menahan air mata, Syarifudin bersikap ‘tawadhu’ , taat pada KH Fauzan Nurdin untuk bersedia dicalonkan. (Mrz/red)















