Danum.id, Palangka Raya – Massa pendemo masih antusias melancarkan aksinya hingga siang, meskipun belum ditemui Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng). Tetapi karena kecewa, pendemo menyebut Gubernur takut hadapi pendemo secara langsung.
Kekecewaan mereka, karena selain Gubernur Kalteng Sugianto Sabran belum kunjung mendatangi aksi, juga tidak ada satupun pejabat yang diutus datang mendengarkan aspirasi sejumlah masyarakat.
“Kami merasa kecewa dan menganggap pemimpin kita ini apakah takut menghadapi masyarakatnya sendiri? Karena bahkan tidak ada satupun pejabat yang datang menghadap untuk mendengarkan aspirasi masyarakatnya,” ujar Bakhtiar Effendi, Korlap aksi demo, Senin (8/10/2018).
“Padahal, kami sudah membuat pemberitahuan setengah bulan sebelumnya, bahwa akan ada aksi damai menyampaikan tuntutan atas kebijakan Gubernur kita saat ini,” sambungnya.
Bachtiar mengaku, pendemo yang kebanyakan berasal dari suku Dayak tersebut kecewa, sebab di saat masyarakat melakukan aksi damai dengan berjemur, mereka akhirnya dilarang untuk masuk ke dalam Istana Isen Mulang, oleh pihak keamanan.
Ia hanya berharap, ketidakhadiran Gubernur Sugianto Sabran dengan alasan keluar daerah bukanlah settingan untuk menghindari pendemo.
Bachtiar sempat mengancam, jika selama tiga hari berturut Gubernur tidak berani hadir secara langsung, masa pendemo yang kebanyakan berasal dari kelompok tani Dayak misik akan langung memasuki kantor Gubernur.
“Kami berharap ini (keluar daerah) hanyalah kebetulan saja. Sangat menyakitkan saat tahu pemimpinnya kabur atau tidak mau menemui masyarakat yang tengah memperjuangkan nasibnya,” tukas dia. (kor1/red)