FKPT Kalteng Bekali Guru Bentuk Imun dari Pengaruh Penyebaran Narasi Paham Radikal

0

Danum.id – Palangka Raya – Untuk membentengi lembaga pendidikan dan membuat imunitas yang baik dari pengaruh penyebaran narasi radikal dan ekstem di kalangan para pendidik, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyelenggarakan kegiatan bertajuk ‘Camping Keberagaman‘ di Kota Palangka Raya.

Kegiatan yang berlangsung dari pagi hingga jelang tengah malam itu, berlangsung secara indoor dan outdoor di kompleks Asrama Haji Al Mabrur Jl. George Obos Palangka Raya, Selasa (18/7/2023).

Acara tersebut, merupakan program Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT RI) yang dilaksanakan melalui FKPT Kalteng Bidang Agama, Ekonomi, Sosial dan Budaya (Ekososbud).Tujuannya, selain Pencegahan Radikal Terorisme, juga Kampanye Damai Beragama.

“Ini bagian dari upaya untuk memfilter arus globalisasi yang kian massif, yang dimudahkan masuk melalui saluran elektronik yang berimbas cepat sekali narasi radikal ekstrem masuk ke ruang-ruang sekolah,” ungkap Kepala Bidang Agama dan Sosekbud pada FKPT Kalteng, M, Roziqin di Aula Gedung Shofa Asrama Haji.

“Pada titik ini peran Guru menjadi penting, sehingga patut dibekali agar terbentuk imun yang kuat alias kebal dari pengaruh paham radikal di dunia nyata maupun maya. Dengan begitu, lembaga pendidikan menjadi terlindungi dari pengaruh penyebaran paham radikal terorisme,” sambung dia.

Roziqin membeberkan, peserta kegiatan terdiri dari Para Guru Kelas, Guru Mata Pelajaran, Guru Agama, dan atau Guru Bimbingan Konseling pada semua tingkatan pendidikan sebanyak 50 peserta atau 50 sekolah. Terdiri dari 8 Guru tingkat TK sederajat, 13 Guru tingkat SD/MI,19 Guru tingkat SMP/MTS, dan 10 Guru tingkat SMA/SMK/MA.

Tema kegiatan ini adalah Camping Keberagaman dalam Pencegahan Radikalisme Terorisme dengan Kampanye Damai Beragama, dan Pembuatan Video Bahan Ajar Video Pendek “Berkolaborasi Untuk Damai Beragama di sekolah” Tahun 2023.

Sementara itu, Ketua FKPT Provinsi Kalteng, Prof. Dr. Khairil Anwar menekankan, diantara tujuan kegiatan ini adalah supaya para guru memiliki pemahaman tentang radikalisme dan terorisme sehingga mereka mampu melakukan upaya-upaya pencegahan terorisme di sekolah dan di lingkungannya.

Kemudian tersedianya kontra narasi atas berita miring ataupun hoax terutama di media sosial berupa Video TikTok maupun Instagram dan lainnya, serta supaya terjadinya keakraban dari para guru lintas agama di Kalteng.

”Berikutnya adalah agar tersusunnya Rencana Aksi Bersama Guru Lintas Agama dalam rangka Pencegahan Terorisme di Sekolah dan adanya Deklarasi Bersama Para Guru untuk Siap Cegah Terorisme di Sekolah,” terang Khairil.

Selanjutnya, kedepan diharapkan keratifitas guru semakin terlatih dan pada akhirnya semakin banyak tersedia bahan untuk kampanye Damai Beragama, dan Bahan Ajar bentuk video di sosial media yang siap diunduh oleh siapapun yang akan mengajar.

Khairil juga menekankan, bahwa aksi terorisme adalah sudah berupa tindakan. Sedangkan radikalisme adalah berupa sikap dan suatu paham yang merupakan fase menuju terorisme. Radikalisme cenderung menjiwai aksi Terorisme. Akar dari radikalisme adalah pemahaman yang berawal dari intoleransi.

“Paham tersebut bisa berbahaya. Dampaknya bisa merusak nilai-nilai agama. Kalau diibaratkan pohon, maka akarnya adalah intoleransi. Batang, ranting, dan daun adalah radikalisme dan ekstremisme. Sedangkan buahnya adalah Terorisme. Maka kita cegah akarnya supaya pohon tidak subur,” pungkasnya.

Kegiatan Camping Keberagamaan yang dibuka secara resmi oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kalteng, Kaspinor mewakili Gubernur Kalteng ini, dihadiri para tokoh dan unsur Forkopimda. Antara lain Kepala Badan Kesbangpol Kalteng Katma F Dirun,  Plh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalteng, perwakilan Kemenag Kota Palangka Raya, BINDA Kalteng, dan Polda Kalteng.