Di Depan Para Guru, Asisten 1 Pemprov Kalteng: Lembaga Pendidikan Harus Terlindungi dari Penyebaran Paham Radikal

0

Danum.id, Palangka Raya – Di hadapan para guru dari perwakilan sejumlah sekolah di Kota Palangka Raya, Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Kalimantan Tengah (Kalteng), Kaspinor, menegaskan supaya Lembaga Pendidikan harus terlindung dari penyebaran paham radikalisme.

Para guru itu, menjadi peserta kegiatan bertajuk Camping Keberagaman dalam Pencegahan Radikalisme Terorisme dengan Kampanye Damai Beragama, dan Pembuatan Video Bahan Ajar Video Pendek dengan tema “Berkolaborasi Untuk Damai Beragama di sekolah” Tahun 2023, yang secara resmi dibuka Kaspinor, mewakili Gubernur Kalteng, Selasa (18/7/2023).

“Para guru agar memiliki daya imun dan mampu melakukan kontra pemahaman terhadap paham radikal terorisme, lembaga pendidikan menjadi terlindungi dari pengaruh penyebaran paham radikal terorisme,” ucap Kaspinor.

Penekanan ini disampaikan Kaspinoor sesaat sebelum meresmikan kegiatan yang digagas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalteng.

Pembukaan kegiatan ini dihadiri para tokoh dan unsur Forkopimda. Antara lain Kepala Badan Kesbangpol Kalteng Katma F Dirun, Plh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalteng, pewakilan Kemenag Kota Palangka Raya, BINDA Kalteng dan Polda Kalteng. Narasumber berasal dari BNPT RI, Akademisi dari Jakarta, dan Polda Kalteng.

 

Kaspinor mengapresiasi kegiatan FKPT Kalteng yang diselenggarakan oleh Bidang Agama, Ekonomi, Sosial dan Budaya (Ekososbud) ini, karena tujuannya, selain Pencegahan Radikal Terorisme, juga Kampanye Damai Beragama dan membentuk karakter yang toleran di lingkungan sekolah.

“Salah satu tujuannya adalah tersusunnya rencana aksi bersama Guru Lintas Agama dalam rangka Pencegahan Terorisme di Sekolah dan adanya Deklarasi bersama Para Guru untuk Siap Cegah Terorisme di Sekolah. Saya kira ini penting sekali,” tutur dia.

Mewakili Pemerintah Daerah, Kaspinor berharap terjalin komunikasi dan koordinasi yang baik antara BNPT, FKPT, dengan Pemerintah Daerah dan para pengelola lembaga pendidikan dalam rangka melakukan upaya – upaya pencegahan penyebaran paham radikal terorisme.

Kegiatan yang berlangsung dari pagi hingga jelang tengah malam itu, berlangsung secara indoor dan outdoor di kompleks Asrama Haji Al Mabrur Jl. George Obos Palangka Raya. Pada malam hari sebagai penutup acara, para guru yang dibagi lima kelompok, adu kreasi menampilkan karya seni masing-masing di depan api unggun yang menyala.

Sebelum pentas seni penampilan kreasi, para pendidik anak bangsa itu secara bersama-sama menyampaikan Deklarasi bersama Para Guru untuk Siap Cegah Terorisme di Sekolah, dipimpin salah satu guru.

”Kami harap, para guru lintas agama dari berbagai sekolah yang hadir malam ini, sudah terbiasa untuk berkolaborasi dalam proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas, menghasilkan kondisi yang damai dalam kehidupan keberagamaan di sekolah, dan pada akhirnya sekolah tidak terpengaruh oleh paham radikal terorisme yang sekarang kian massif masuk melalui ruang digital yang mudah diakses siswa yang mana para guru pun kadang sulit membendungnya,” ucap Kepala Bidang Agama dan Sosekbud FKPT Kalteng, Mukhlas Roziqin di arena api unggun.

Sementara itu, Ketua FKPT Provinsi Kalteng, Prof. Dr. Khairil Anwar menekankan, selain agar terjadi keakraban dari para guru lintas agama di Kalteng, kegiatan dimaksudkan supaya para guru memiliki pemahaman upaya-upaya pencegahan terorisme di sekolah dan di lingkungannya, serta produktif membuat bahan ajar dan kontra narasi atas berita miring ataupun hoax terutama di media sosial.

Dalam laporannya, Khairil membeberkan hasil penelitian Indeks Potensi Radikalisme (IPR) di Kalteng, dimana pada 2020 lalu adalah 16,6% (urutan 4 nasional) lalu turun menjadi 12,0% (urutan 9 nasional) pada kondisi tahun 2022. Hasil indeks sebesar 12,0 pada kondisi tahun 2022 ini disebutkan Ketua FKPT Kalteng masuk kategori aman. (red)