Danum.id, Palangka Raya – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Tengah (Kalteng) mulai melakukan pencegahan stunting di Bumi Tambun Bungai. Hal ini dilakukan agar agar anak-anak yang menderita stunting di Kalteng dapat diminimalisir.
Wakil Ketua DPRD Kalteng, Faridawati Darlan Atjeh menilai saat ini jumlah anak-anak yang mengalami stunting di provinsi Kalteng berada diatas rata-rata nasional, bahkan menempatkan Kalteng posisi dua teratas.
“Kami tidak ingin kondisi itu terus menerus terjadi. Harus ada upaya nyata yang dilakukan untuk mencegah dan meminimalisir agar jumlahnya tidak semakin banyak,” ucap dia, Jumat, (29/11/2019)
Ketua Partai Nasdem Kalteng itu membenarkan dampak dari stunting tidak langsung terlihat saat masih anak-anak, melainkan setelah remaja dan dewasa. Hal ini membuat banyak pihak khususnya para orangtua tidak terlalu memperhatikan dan serius melakukan pencegahan terhadap stunting tersebut.
Stunting sebenarnya sangat berpengaruh terhadap upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sebab, stunting membuat kognitif anak menjadi lemah dan psikomotorik terhambat, penguasaan terhadap sains pun sulit.
“Mampu berprestasi dalam olahraga pun sulit. Parahnya lagi, jika sudah mengalami stunting, dapat membuat seseorang mudah terkena penyakit degeneratif atau penyakit yang terus menerus datang seiring bertambahnya usia,” lanjutnya.
Dia juga meminta agar eksekutif lebih semangat dan maksimal mengawasi pelaksanaan pencegahan kasus stunting dengan membuat program secara terukur serta tersedia anggaran yang memadai.
“Anggaran di sejumlah satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD), khususnya Dinas Kesehatan, Pendidikan, Sosial perlu mendapat perhatian. Sebab, ketiga SOPD itu berperan langsung mencegah dan menangani stunting,” imbuh dia (Rmt/Ant)