Temuan Arca di Papua Lebih Unik dari Semua Situs Pemukiman Prasejarah

0
Arca era megalitikum (ilustrasi)

Danum.id, Jayapura – Temuan patung arca zaman megalitik dengan langgam polinesia di Papua oleh Tim peneliti dari Balai Arkeologi Papua di Situs Gunung/Bukit Srobu mendapat perhatian Balai Arkeologi Papua.

Bersama ASN dari Disbudpar Provinsi Papua, mereka turun untuk mengecek kebenaran informasi tersebut di lkasi penemuan di Situs Gunung/Bukit Srobu, Kelurahan Abepantai, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua.

“Sampai disana, bukan saja tulang yang ditemukan tapi beragam benda budaya, berupa fragmen-fragmen tembikar, alat batu, dan juga cangkang molusca yang sudah membukit,” kata peneliti dari Balai Arkeologi Papua Erlin Novita Idje Djami di Kota Jayapura, Rabu (31/10/2018).

Ia mengaku, arca tersebut adalah salah satu situs hebat di Papua yang pertama ia kagumi dibanding situs-situs yang ada lainnya. Berdasarkan itu, kata Erlin, Balai Arkeologi Papua menyusun rencana untuk melakukan riset pertama kali pada 2014.

“Nah sejak tahun itu kami melakukan survey permukaan namun tidak semuanya. Kami juga lakukan eskavasi dan menemukan sejumlah artefak baik itu kapak batu, kapak lonjong dan juga alat-alat dari cangkang molusca atau cangkang kerang, selain itu ada tembikar-tembikar yang kaya dengan ragam hias,” bebernya.

Erlin yang sering melakukan penelitian diberbagai wilayah di Papua dan Papua Barat itu menilai keberadaan temuan benda-benda budaya itu mencirikan suatu budaya dari masa prasejarah.

“Dari hasil pertanggalan yang kami lakukan, angka tahun yang kami dapatkan dari Situs Gunung Srobu, bahwa situs ini sudah dihuni sejak 3.780 before present atau BP. Nah, ini suatu jaman dimana pada masa neolitik, Papua ini sudah memiliki suatu kebudayaan yang luar biasa,” ulas dia.

Di Situs Gunung Srobu selain dengan budaya neolitiknya, ternyata pada 2015 di sejumlah permukaannya terdapat berbagai budaya megalitik, baik itu ada dorman, menhir yang tertata rapi diatas permukaan.

Penelitian ini menjadi tekad pihaknya untuk terus melanjutkan hingga tahun ini. Erlin berharap Situs Srobu bisa menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang membanggakan Kota Jayapura dan Papua pada umumnya.

Setiap tahun, penelitian di Situs Srobu telah menemukan hal-hal baru yang unik yang menggambarkan adanya revolusi kebudayaan yang terjadi di Situs Srobu itu sendiri.

Dari pengamatan dan informasi buku yang saya baca, saya tahu bahwa Srobu ini lebih unik dari semua situs pemukiman neolitik atau prasejarah yang ada di Papua,” sambung dia.

“Srobu ini salah satu pemukiman masa prasejarah terbuka dan disitu, dia mempunyai pembukaan kerang akibat aktivitas konsumsi manusia pada masa itu. Nah, ini kalau kita bicara pemukiman neolitik di Indonesia sangat sedikit tapi ternyata di Papua ada dan menunjukkan suatu hal luar biasa,” pungkasnya. (ant/red)