Sekitar pukul 13.30 WIB, rombongan peninjauan Wakil Gubernur bertolak dari rumah jabatan (Rujab) menuju titik kunjungan pertama yaitu Klinik NU di Jalan G Obos Km 3,5 Palangka Raya. Dalam rombongan ini, hadir Plt. Sekda Kalteng, Nuryakin dan Kepala Dinas PUPR Kalteng, Shalahuddin.
Sementara dari kalangan pimpinan NU Kalteng antara lain Ketua PWNU Kalteng Wahyudi F Dirun didampingi sejumlah Wakil Ketua PWNU lainnya yang berasal dari keterwakilan akademisi, ulama, dokter, profesional, dan usahawan. Hadir juga Sekretaris PWNU, Suhardi dan Rois Syuriah PWNU Kalteng, KH. Chairuddin Halim.

Di Klinik NU ini, Edi meninjau sejumlah fasilitas klinik yang kebetulan sedang melakukan pelayanan vaksinasi Covid. Edy juga mengecek ruangan peralatan Hemodialisa di bagian belakang Klinik.
Beberapa bulan lalu, sebenarnya lokasi ini dipersiapkan untuk lokasi calon RSNU. Namun Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat hadir dalam peresmian, justru meminta agar mencari calon lokasi dengan areal yang lebih luas, agar tak kesulitan saat pengembangan ke depan.
“Sebenarnya setelah Klinik NU ini resmi operasional, sudah dirancang utk ditingkatkan atau diperluas cakupan fasilitas dan layanannya menjadi sebuah RS, namun Gubernur yang hadir disini waktu itu mengarahkan agar mengambil lokasi lain. Setelah waktu berselang, kami menemukan lokasi yang cocok itu, dan hari ini juga kita tinjau bersama-sama,” terang Wahyudi.
Tinjauan kedua menuju ke lokasi Pusat Pendidikan (Pusdik) NU jalan RTA Milono Km 3,5. Kondisi saat ini, sudah ada lembaga pendidikan milik NU mulai dari pendidikan anak usia dini hingga tingkat SMA. Tidak lama lagi, akan berdiri PTNU yaitu Institut Teknologi Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) Kalimantan.
Wagub Edy diikuti rombongan, di lokasi ini fokus meninjau sebuah gedung berlantai dua yang cukup megah di posisi belakang area Pusdik. Pada awalnya, gedung ini untuk perkantoran NU, lembaga dan badan otonomnya. Dalam perjalanan waktu, gedung ini didesain untuk keperluan ITSNU.
“Gedungnya sudah ada, sudah disiapkan untuk pendirian ITSNU, sejak tahun lalu. Insyaallah tahun ini legal formal pendirian ITSNU akan terbit dan kita siap untuk operasional membuka kalender akademik,” tutur Wahyudi.
Selanjutnya, Wahyudi menandaskan, dua program itu optimistis bisa mulai dijalankan dalam setahun ini. Seraya memohon doa semua warga Nahdliyyin Kalteng, semoga perjalanan mewujudkan dua hal tersebut berjalan lancar.

Titik terakhir kunjungan adalah lokasi baru yang digadang-gadang menjadi lokasi RSNU nantinya. Luasnya tidak kurang dari 5 hektare (ha). Saat ini, sedang dalam proses administrasi untuk menjadi aset milik NU. Sebab untuk mendirikan, kepemilikan aset adalah menjadi syarat wajib untuk mendapat bantuan, baik investor maupun bantuan pemerintah. (MRz/red)