Pangkalan Bun – Yacht Rally Wonderful Sail to Indonesia yang diikuti peserta dari berbagai negara, berangsur tiba di pelabuhan Kumai Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Provinsi Kalimantan Tengah sejak Minggu (7/10/2018).
Namun, puluhan pelayar itu tidak langsung berkegiatan. Baru pada Senin (8/10/2018) pagi, mereka mulai dijadwalkan menuju titik kunjungan, yaitu mengunjungi Rumah Betang di Kecamatan Arut Selatan, Kobar.
Beberapa kegiatan adat tampak mendominasi penyambutan. Atraksi budaya lokal khas Kobar juga dipamerkan oleh warga setempat, yang rupanya cukup diminati ‘bule-bule’ yang datang.
Misalnya kegiatan malamang (memasak lamang), menyumpit (meniup sumpit), balogo (melempar logo/gasing), juga menari bersama yang disambut antusias Peserta Yacht Rally itu.


Beberapa musik tradisional khas Dayak turut disuguhkan, yang mana hal itu menjadi decak kagum para wisatawan asing. Beberapa diantaranya tidak menyiakan dengan swafoto dan berfoto bersama.
Para bule itu, terlihat sangat gembira dengan sambutan masyarakat dan tokoh adat Dayak yang menjadi penjaga di Rumah Betang tersebut. Saat disuguhkan minuman khas daerah, tuak, pun tak menolak.
Sejak masuk halaman istana mereka sudah disambut ritual oleh tetua adat, pengalungan bunga, hingga diantar menaiki tangga istana untuk melihat aset budaya Kalteng ini. sejumlah anak-anak sekolah yang dihadirkan juga menjadi daya tarik tersendiri, hingga mereka ajak bercakap dan bercanda.
Di ruang utama rumah betang, Bupati Kobar Nurhidayah dan suami yang merupakan tokoh Kobar, serta Ketua DPRD Kobar Triyanto, dan Anggota DPR RI Hamdhani, duduk bareng bersama mereka. Ketua Dewan Adat Dayak Kalteng Agustiar Sabran dan Ketua Tim Percepatan Pembangunan Kalimantan Tengah Berkah, Laksmana (purn) Dr. Marsetio juga ikut menyambut.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kobar dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng, menggarap penyambutan turis asing itu dengan baik. Karena malamnya (Senin malam), mereka disambut dengan ‘welcome dinner’ di Istana Kuning Pangkalan Bun, istana bekas Kerajaan Kutaringin tersebut.
“Sudah beberapa kali Wonderful Sail to Indonesia singgah di Pelabuhan Kumai, Kobar ini. Karena menjadi satu destinasi dari beberapa titik yang akan disingahi peserta Yacht Rally. Nah, kita berupaya terus upgrate kualitas menyambut mereka, agar benar-benar Kobar menjadi pintu masuk wisata dunia di Kalteng,” terang Bupati Nurhidayah.


Sebenarnya, kapal peserta Rally Yacht Wonderful Sail to Indonesia 2018 sudah mulai berdatangan dan memadati Pelabuhan Utar Kumai Kabupaten Kobar sejak Minggu siang kemarin. Karena Wonderful Sail to Indonesia 2018 memang digelar 7-10 Oktober 2018 di Kumai. Beberapa peserta pun sudah turun kapal dan antusias menikmati pemandangan di sekitar Kumai.
Dari pelabuhan ini, sekitar 70 yacht akan mengunjungi destinasi Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) dan melihat Orangutan di Camp Prof De Birute Galdikas dan Camp Leakey.
Wonderful Sail ini menjadi wisata kapal layar terpanjang di dunia melintasi jalur terbaik sepanjang 7.000 km di perairan Nusantara. Secara total, ajang ini berlangsung lima bulan, dari Juni hingga November 2018. Waktu tersebut diyakini menjadi saat yang tepat, karena perairan di garis Khatulistiwa sedang berada di cuaca yang paling baik. (red)











