Menteri PPN: Lima Tahun Ke Depan Ini Bukan Hanya Fokus Masalah Pemindahan Ibukota Saja

0
Menteri PPN (kanan) saat beri paparan di depan tiga Gubernur mengenai rencana pemindahan Ibukota negara

Danum.id, Jakarta – Menteri Perencanan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang PS Brodjonegoro menegaskan isu utama selama lima tahun ke depan bukan hanya fokus masalah pemindahan Ibukota saja.

Melainkan ada isu-isu utama lainnya yang harus dikerjakan. Hal ini telah tertuang dalam Rencana Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yag mana salah satu fokusnya adalah mengurangi kesenjangan antara Jawa dan luar Jawa. Wacana pemindahan Ibukota penganti Jakarta adalah bagian dari hal itu.

Bambang menandaskan hal tersebut saat memimpin pertemuan di istana negara Jakarta, Senin (6/5/2019) pagi yang mengundang empat Gubernur yang daerahnya diusulkan menjadi kawasan calon Ibukota.

“Jadi pembangunan daerah untuk lima tahun ke depan ini bukan hanya terfokus masalah pemindahan ibukota saja tetapi ingin menangani permasalahan ini secara luas. Disamping itu Juga masalah industrialisasi terutama di luar pulau jawa,” terang mantan Menteri Keuangan tersebut.

Industrilisasi ini, lanjut Bambang, akan berbasis pada hilirisasi sumber daya alam (SDA). Dan untuk mendorong hilirisasi dalam bentuk industri pengolahan, maka yang namanya kawasan ekonomi khusus (KEK), kawasan industri,  dan kawasan  strategis lainnya akan menjadi perhatian Pemerintah Pusat.

“Beberapa daerah baik kawasan Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, ini akan banyak mendapatkan pertumbuhan ekonomi baru, dari munculnya hilirisasi SDA yang akan dibangun terutama di tiga pulau tersebut,” jelasnya.

Ia mengemukakan, sebagai desain pengembangan kota maka ada beberapa kota metropolitan yang didorong Pemerintah Pusat untuk terus dikembangkan. Untuk yang di Pulau Jawa, antara lain Kota Bandung, Semarang dan Surabaya.

Hal ini didasarkan pada data per hari ini lebih dari 50% tinggal di daerah perkotan dan akan lebih besar lagi masa akan datang. Pada 2045 nanti diprediksi sudah 73% penduduk Indonesia tinggal di Perkotaan. Sehingga pembangunan perkotaan ini menjadi perhatian untuk lima tahun ke depan

Di Indonesia sekarang saja, lanjutnya, perbedaan Jakarta dengan kota kota lain itu sangat jauh. Jakarta dengan penduduk terbesar 10,3 juta jiwa,jauh sekali dengan nomor dua yaitu Surabaya dengan jumlah penduduk hanya 3 juta-an jiwa.

“Tetapi (pembangunan metropolitan) tidak melupakan yang di luar Pulau Jawa. Kota Medan dan Palembang di PulauSumatera, kemudian di Kalimantan ada wilayah mertropolitan yang mulai kelihatan yaitu Banjarmasin, Banjar Baru dan Barito Kuala, akan kita dorong,”.

“Itu adalah garis besar mengenai arah kebijakan pengembangan wilayah 5 tahun ke depan. Jadi supaya semua tahu bahwa agenda besar kita tidak semata hanya pemindahan ibukota saja, tetapi pada pengembangan wilayah khususnya mengurai kesenjangan antara jawa dan luar jawa dan khususnya Jabodetabek dengan yang lainnya,” tutup dia. (Mrz/red)