Kualitas Udara Sejumlah Daerah Mulai Memburuk

0
Bencana asap kerap terjadi di lahan Kalteng. Dulu, peladang berpindah sering melakukan pembakaran untuk penyiapan lahan

Danum.id, Palangka Raya –  Imbas dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan Tengah (Kalteng), membuat sejumlah daerah dalam kondisi udara yang kian memburuk. Karhutla merupakan dampak ikutan akibat banyaknya titik panas (hotspot) di tengah kondisi kemarau yang melanda saat ini.

Terkait kondisi kualitas udara ini, data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memantau kualitas udara dari lima stasiun di Kalteng menguatkan hal tersebut.

Lima stasiun pemantau itu adalah Palangka Raya, Pangkalan Bun, Sampit, Buntok, dan Muara Teweh. Per 17 September 2018, informasi kualitas udara (Partikulat Meter/PM 10) untuk Palangka Raya sebesar 36.52 µgram/m3.

Lalu di Pangkalan Bun sebesar 21.83 µgram/m3, Buntok sebesar 54.43 µgram/m3, Muara Teweh sebesar 69.83 µgram/m3dan di Sampit sebesar 7.63 µgram/m3.

Selain parameter tersebut, BMKG juga menyajikan data indikator lainnya, antara lain curah hujan. Di Palangka Raya 12,1 mm, Pangkalan Bun 72,3 mm, Sampit 168,6 mm, Buntok 83,5 mm, dan Muara Teweh 12,9 mm. Semuanya kategori rendah kecuali di Sampit.

Komandan Korem 102 Panju Panjung Kalimantan Tengah (Kalteng), Kolonel Inf Harnoto, Senin (17/9/2018) mengimbau agar seluruh pihak dan masyarakat luas turut serta menjaga dan mencegah terjadinya Kahutla di kawasan masing-masing karena dampak yang ditimbulkan merugikan banyak pihak. (red)