Danum.id, Palangka Raya – Menuju semakin berkualitasnya proses belajar mengajar, akan pararel dengan seberapa besar perhatian terhadap kesejahteraan guru. Tolok ukur ini mendapat perhatian serius dari DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng).
Mereka menyoroti masalah kesejahteraan guru khususnya kepada guru honorer, atau guru kontrak, atau guru tidak tetap pada institusi pendidikan, yang masih sangat minim. Seperti diungkapkan Anggota DPRD Kalteng, Sri Neni Trianawati.
Ia menyesalkan masih minimnya honor atau gaji guru tidak tetap di provinsi ini, padahal perannya sangat penting dalam meningkatkan kualitas dan kecerdasan generasi muda.
“Penempatan guru tidak tetap kebanyakan di wilayah pelosok-pelosok. Itu honor yang diterima sama sekali tidak sebanding dengan kebutuhan sehari-hari,” ucapnya di Palangka Raya, Selasa (7/1/2020).
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan IV ini mendapatkan informasi misalnya ada honor untuk guru tidak tetap yang ditempatkan di Kabupaten Barito Utara perbulannya hanya berkisar Rp 1,5 juta.
Jumlah itu, menurutnya, tidak cukup guna memenuhi kebutuhan hidup di kabupaten tersebut. Bahkan ada lagi yang lebih miris, guru honor digaji di bawah nominal tersebut.
Persoalan tidak cukup hanya seputar gaji atau imbalan kerja. Selain masalah minimnya gaji, politisi Golkar ini juga menyoroti masih minimnya sarana dan prasarana pendukung guru tidak tetap.
Ia mengatakan lokasi guru tidak tetap yang kebanyakan di pelosok-pelosok, membutuhkan biaya relatif besar meski hanya untuk kebutuhan pergi ke kota. Bahkan harus menggunakan perahu bermesin. Praktis, ada biaya biaya lain yang harus menjadi beban guru.
“Sudah gaji kecil, pergi ke kota pun harus mengeluarkan biaya besar,” sebutnya Sri, legislator yang mewakili Dapil Kabupaten Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara dan Murung Raya ini.
Karena sangat berdampak pada proses pendidikan yang diperankan guru itulah, ia meminta pemerintah perlu memberikan perhatian serius terhadap kondisi tersebut, sesuai jenjang kewenangan pemerintah daerah.
Pemerintah provinsi, sambungnya, bersama kabupaten setempat, harus memberikan sumbang sih yang saling menguatkan, berkoordinasi untuk bersama-sama menuntaskan persoalan pendidikan agar penyiapan generasi bangsa masa depan makin baik.
“Harus saling bahu membahu, saya ingin agar ada peningkatan honor dan bantuan sarana-prasarana pendukung bagi guru kontrak/tidak tetap itu. Apabila kebutuhan dan kesejahteraan bisa direalisasikan, maka mereka akan bekerja lebih optimal dan sepenuh hati,” pungkasnya. (Mrz/ant)