Danum.id, Pulang Pisau – Peneliti lingkungan Universitas Palangka Raya (UPR) mencoba inisiasi tidak membakar hutan ditanamkan sedari dini, yakni mulai anak seusia sekolah dasar (SD). Ini lantaran masih maraknya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Inisiasi pencegahan sejak dini ini, dilakukan melalui cerita atau dongeng. Sasarannya, adalah membekali guru agar pintar mendongeng. Mereka-lah yang nanti diharapkan berkreasi membuat cerita inspirasi ‘cegah bakar lahan’.
“Kenapa dengan dongeng? Karena sudah jadi tradisi di Indonesia sejak dahulu kala. Dongeng juga lebih mudah diterima dan media yang cepat serta mudah dipahami mulai dari anak hingga dewasa,” kata peneliti lingkungan dari Universitas Palangka Raya, Nina Yulianti, Ph.D, Sabtu (9/9/2018).
Kalau sejak kecil ditanamkan bahaya membakar hutan dan lahan yang merusak lingkungan itu, lanjut Nina, maka diharapkan menancap di pemikiran mereka sampai lama atau hingga dewasa nanti.
“Lalu kenapa memilih guru SD? Ini soal pematangan wawasan dan guru SD ini adalah yang dekat dengan anak-anak. Sehingga diharapkan bisa memberikan pemahaman mendasar kepada anak-anak,” tuntasnya.
Seperti diketahui, sejumlah pihak memang berupaya mengkampanyekan bahaya kebakaran baik kepada orang dewasa maupun pelajar dan anak-anak melalui sejumlah pelatihan, seperti Training of Trainer kepada sejumlah guru di Buntoi Pulang Pisau, Kamis-Jumat (6-7/9/2018). Mereka diajarkan cakap mendongeng dihadapan anak didik. (red)