Danum.id, Kuala Kapuas – Kewaspadaan dini harus terus ditekankan ke semua eleman masyarakat, karena ruang gerak pengaruh ektremisme semakin hari semakin mudah untuk masuk ke ruang publik bahkan ruang privat tanpa mudah termonitor, akibat massifnya media sosial. Hal ini lah yang membuat potensi radikalisme masih saja membayangi semua daerah.
Penekanan ini disampaikan Kepala Subdit Kerjasama Asia Pasifik dan Afrika pada BNPT RI, Kolonel Sas Harianto, saat berlangsung kegiatan Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri (KENDURI) Desa Damai, yang berlangsung di Aula Badan Kesbangpol Kabupaten Kapuas, Rabu (2/8/2023) siang.
“Potensi Radikalisme dan gerakannya bukan sekedar dilihat dari kelihatannya kok situasi dan kondisi tenang dan aman. Karena itu kewaspadaan harus tetap ada. Sekarang kan paparan itu paling banyak masuk melalui media sosial dan sulit terbendung sebab sulit monitornya. Gadget termasuk ruang privat individu masyarakat kita,” ungkap Harianto.
Harianto menjadi narasumber di hadapan para perangkat desa, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, dan sejumlah organisasi kemasyarakatan termasuk Ketua RT/RW/ Lurah, pemuka agama dan adat, yang ada di Kuala Kapuas. Acara Kenduri Desa Damai ini, merupakan hasil kerjasama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT RI) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Tengah (Kalteng).
Selain Kolonel Harianto, narasumber yang didatangkan dari pusat adalah Willy Pramudia, seorang praktisi media yang juga seorang akademisi perguruan tinggi di Jakarta. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kapuas, Marlina Kasyfatie juga didapuk memberikan materi dalam kesempatan tersebut.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kapuas, Nafiah Ibnor sesaat sebelum membuka resmi kegiatan tersebut, menegaskan Kabupaten Kapuas yang dipimpinnya saat ini, merupakan daerah yang aman, tenteram dan damai. Meski demikian, ia mengapresasi kegiatan bertajuk Kenduri Desa Damai yang senyatanya ditujukan untuk membangun kesadaran diri dan lingkungannya.
“Saya mengapresiasi kegiatan Kenduri Desa Damai sebagai bagian Upaya membangun kesadaran aparatur uutamanya di tingkat desa untuk peduli lingkungan sendiri. Kapuas kami pastikan aman dari paparan radikalisme tetapi tidak berarti kita boleh lengah. Tetap waspada dan mengamati perubahan lingkungan sekitar kita,” ucapnya.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua FKPT Kalteng, Prof. Dr. Khairil Anwar dan sejumlah Kepala Bidang di FKPT antara lain Kabid Agama, Sosial, Ekonomi, dan Budaya (Sosekbud), Kabid Penelitian, Kabid Pemuda dan Pendidikan, Kabid Media Massa, serta pengurus FKPT lainnya, dan Kabid Kewaspadaan Nasional Badan Kesbangpol Privinsi Kalteng.
Dalam laporannya di sesi pembukaan acara, Khairil Anwar mengatakan digelarnya kegiatan ini bertujuan tersampaikannya pesan mngenai pencegahan dini radikalisme terorisme di lingkungan pemerintahan terkecil, yang bermula dari sikap intoleransi dan pandangan ekstrim baik agama maupun sosial politik.
“Kemudian terhimpunnya saran dan masukan dari aparatur desa dan tokoh masyarakat dalam rangka mereduksi paham radikalisme dan terorisme, pencegahan dini paham radikalisme terorisme di media sosial, serta terjalinnya komunikasi yang koordinatif antara unsur pemerintah dan unsur masyarakat dalam menanggulangi ancaman kelompok radikalisme terorisme, serta meningkatnya daya tangkal masyarakat dari pengaruh paham radikal,” bebernya. (red)