Danum.id, Palu – Keberadaan semen masih terus langka di Kota Palu dan Kabupaten Sigi. Kelangkaan semen itu masih berlanjut hingga saat ini di dua daerah di Provinsi Sulawesi Tengah tersebut.
Karena hingga kini masih terus berlanjut, kondisi itu semakin meresahkan masyarakat. Sebab bahan bangunan itu sangat dibutuhkan untuk pembangunan. Terlebih daerah tersebut banyak alami rusak akibat gempa beberapa waktu lalu.
“Bagaimana kami mau membangun maupun memperbaiki rumah yang rusak akibat gempa bumi, jika semen tidak ada di pasaran,” sebut salah seorang warga di wilayah Lagarutu, Kecamatan Mantikulore, Jusman, Senin (26/11/2018).
Ia mengaku rumahnya mengalami rusak berat diterjang gempa bumi pada 28 September 2018. Selain punya dia, Ada banyak rumah warga di wilayah tersebut yang terdampak bencana alam itu.
Untuk sementara ini, lanjut Jusman, warga yang rumahnya rusak terpaksa rela tinggal di tenda-tenda darurat. Dia mengaku belum bisa membangun kembali karena bahan bangunan selain harganya naik tajam, juga semen hingga kini masih langka di pasaran setempat.
“Tetangga saya sudah sepekan ini keliling semua toko pengecer bahan bangunan di Palu, tetapi tidak berhasil mendapatkan semen,” katanya.
Informasi yang terhimpun, sebenarnya semen dari pabrik tetap masuk di Palu, tetapi karena permintaan meningkat, stok cepat habis terjual.
Seorang pengecer bahan bangunan di bilangan Jalan Touwa Palu mengatakan permintaan bahan bangunan termasuk semen selama pasca gempa, tsunami, dan likuifaksi di Palu, Donggala dan Sigi, luar biasa.
Masyarakat yang datang membeli berbagai jenis bahan bangunan saban hari cukup ramai. Sebelum bencana alam permintaan normal. Tetapi setelah adanya bencana, permintaan meningkat drastis baik untuk kebutuhan pembangunan dan perbaikan rumah warga, juga pembangunan huntara (hunian sementara) untuk korban gempa,tsunami dan likuifaksi.
“Bayangkan saja semen baru masuk dan hanya dalam tempo setengah jam sudah habis terjual,” kata seorang pengecer warga keturunan Tionghoa yang enggan disebut namanya itu.
Harga semen di Palu untuk semen merek tonasa, tiga roda dan bosowa masing-masing dijual pengecer kepada masyarakat Rp 70.000/zak.
Dalam kondisi normal sebelum gempa bumi 7,4 SR yang mengguncang dan memporak-porandakan Palu, Donggala, dan Sigi, harga semen di tingkat pengecer Rp 65.000/zak.
Sementara di Kabupaten Sigi yang berbatasan langsung dengan Kota Palu, harga semen dijual Rp75.000/zak. (ant/Mrz)